kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Telkomsel berencana perbanyak BTS perbatasan


Selasa, 10 November 2015 / 22:10 WIB
Telkomsel berencana perbanyak BTS perbatasan


Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Telkomsel berencana memperbanyak jumlah menara pemancar dan penerima sinyal atau "Base Transceiver Station" (BTS) di semua wilayah perbatasan Indonesia, untuk mendukung Indonesia menjadi negara "broadband" pada 2019 sesuai rencana pemerintah.

Direktur Sales Telkomsel Mas`ud Khamid mengatakan, beberapa pekan lalu Telkomsel juga telah menambah BTS di wilayah perbatasan Sebatik sebanyak 20 BTS, sehingga total di wilayah itu saat ini ada sebanyak 40 BTS.

"Kalau kita menaruh BTS di wilayah perbatasan tidak akan memikirkan soal untung rugi, melainkan ini demi NKRI, dan akan kita perbanyak untuk mendukung Indonesia menjadi negara 'broadband'," kata Mas'du di Surabaya, Selasa (10/11).

Mas'ud mengaku, total BTS yang telah dipasang Telkomsel di wilayah perbatasan mencapai 384 BTS, dan akan diperbanyak lagi di berbagai wilayah perbatasan lainnya.

Ia menjelaskan, dalam memasang BTS di wilayah perbatasan Telkomsel mempertimbangkan tiga hal, yakni coverage area atau wilayah rangkuman yang ada penduduknya, wilayah yang ada pos pengamanan tapi tidak ada penduduk, serta keandalan atau reliability wilayah.

"Pembangunan BTS merupakan komitmen Telkomsel untuk menjaga kedaulatan NKRI agar makin terhubung satu sama lain," katanya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan pembangunan BTS di daerah perbatasan adalah salah satu instrumen pemersatu bangsa.

Proyek BTS, kata Rudiantara, adalah kerja sama antara pemerintah pusat melalui provinsi, kabupaten dan kota serta operator komunikasi dengan kontribusi masing-masing.

Ia mengatakan, pemerintah menargetkan pembangunan 120 menara telekomunikasi seluler (BTS) pada 120 desa di sepanjang 1.030 kilometer perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara akan selesai pada semester kedua tahun 2016.

Desa lain yang juga akan dibangun antara lain Long Nawang dan Tanjung Karang di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, lalu di Desa Tabur Lestari, Aji Kuning, Sei Nyamuk di Seimanggaris, Kalimantan Utara dan Sei Pacung, Senaning serta Badau di Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×