Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) masih menjadikan layanan teknologi informasi (TI) perbankan jadi salah satu kontribusi bisnis utama di lini bisnis sistem integrasi.
Maklum, layanan TI perbankan mampu menyokong 40% dari total pendapatan sistem integrasi. Sedangkan dari sektor telekomunikasi cuma 30%. "Komposisinya sampai tahun depan tidak akan berubah, tetapi semuanya akan tumbuh," kata Judi Achmadi, Chief Executive Officer Telkomsigma, Kamis (9/10).
Salah satu upaya menggapai target bisnis tersebut adalah dengan menjajakan produk TI perbankan berlabel Arium. Produk yang baru dirilis Maret 2014, sejauh ini baru ada dua perusahaan perbankan yang menerapkan aplikasi tersebut.
Meski begitu, Telkomsigma tidak patah arang. Justru ke depannya, perusahaan ini optimistis pengguna Arium terus bertambah. Melalui usaha pemasaran produk kepada 65 mitra perbankan, perusahaan ini menargetkan di pertengahan tahun 2015 nanti jumlah pengguna Arium bisa bertambah menjadi delapan sampai sepuluh mitra. "Tahun depan kami anggarakan capex untuk pengembangan Arium sekitar Rp 100 miliar," imbuhnya.
Tak hanya mengandalkan Arium, Telkomsigma juga berusaha mengejar mitra perbankan yang ingin memiliki kartu perbankan memakai cip (chip card). Maklum, Bank Indonesia sudah mewajibkan perbankan nasional memakai kartu perbankan berteknologi cip ini.
Hingga awal Oktober ini, Telkomsigma sudah menggaet empat mitra perbankan di layanan kartu cip, yaitu Bank Tabungan Negara, Bank Pundi, Bank Niaga dan Bank Antar Daerah.
Sedangkan di lini bisnis pusat data (data center), Telkomsigma di awal Oktober ini baru mengoperasikan pusat data anyar di Batam. Sedangkan rencana pembangunan pusat data di Balikpapan, baru masuk tahap disain, "Kami targetkan groundbreaking akhir tahun ini," harapnya.
Per semester satu tahun ini, Telkomsigma mengantongi pendapatan Rp 1 triliun, atau setengah dari target tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Di periode tersebut, lini bisnis sistem integrasi berkontribusi 50%, pusat data 40% dan sisanya manage service 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News