kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terangi NTT, PLN rogoh kocek Rp 547 miliar


Selasa, 01 Mei 2012 / 14:18 WIB
Terangi NTT, PLN rogoh kocek Rp 547 miliar
ILUSTRASI. Pekarja mengamati wall ceramic usai proses pembakaran akhir di pabrik Roman Ceramic Balaraja Banten, Kamis (9/3). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/03/2017.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri

KUPANG. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menganggarkan investasi sebesar Rp 547 miliar untuk mendongkrak rasio penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mendapat akses listrik. Tahun 2011 lalu, rasio elektrifikasi di provinsi ini baru sekitar 37,5 %.

General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur Richard Safkaur mengatakan, tahun ini, PLN menargetkan bisa mendongkrak rasio elektrifikasi menjadi 63%.

PLN mencatat jumlah rumah tangga di NTT sekitar 1,05 juta. Hingga akhir Desember 2011, jumlah pelanggan rumah tangga yang teraliri listrik PLN sebanyak 343.144 rumah tangga. Sedangkan, pelanggan listrik non PLN 69.957 rumah tangga.

Richard bilang untuk meningkatkan rasio rumah tangga yang teraliri listrik, PLN menempuh dua cara. Pertama, melalui sambungan baru reguler. PLN menargetkan sambungan baru reguler tahun ini sebanyak 79.934 rumah tangga. Anggaran yang disiapkan Rp 180 miliar.

Namun, dia mengatakan program sambungan listrik baru ini tidak bisa membuka akses secara signifikan. Hal ini disebabkan rumah tangga di NTT pada umumnya tersebar dan di satu pemukiman jumlah rumah tangga sedikit.

Untuk itu PLN akan menempuh cara kedua, yaitu mengembangkan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), skala rumah maupun skala komunitas.

Tahun ini, dari program PLTS skala rumah, atau yang disebut program Sehenisasi, PLN menargetkan pelanggan baru sebanyak 167.800 rumah tangga.Untuk program PLTS skala rumah atau Sehenisasi PLN menganggarkan dana sebesar Rp 296 miliar.

Sedangkan untuk program PLTS skala komunitas anggaran yang disiapkan sebesar Rp 71 miliar. "Baik program peyambungan baru maupun Sehenisasi berjalan pararel," ujar Richard.

Untuk program Sehenisasi PLN bekerja sama dengan Bank NTT. Ini dilakukan untuk memudahkan pembayaran tagihan listrik. Setiap pelanggan Sehenisasi wajib memiliki rekening bank NTT dengan saldo awal minimal Rp 200.000. Setiap bulan, pelanggan membayar rekening sebesar Rp 35.000 yang dibayar secara auto debet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×