Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) masih berupaya menjalankan proyek tambang emas lewat anak usahanya, PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB), kendati mengalami kendala akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama Ancora Indonesia Resources Rolaw P. Samosir mengatakan, saat ini pihak ILBB sedang melakukan proses pencarian mitra untuk mengoperasikan tambang emas yang berada di Lombok tersebut. “Beberapa calon mitra OKAS di ILBB sedang melakukan tinjauan atas data-data yang kami miliki," imbuhnya, hari ini (14/9).
Dia mengaku, pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi proses pencarian mitra tersebut. Selain itu, wabah Corona juga berdampak pada terhambatnya proses penetapan batas area kerja tambang emas OKAS.
Ini mengingat setelah mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk kegiatan Operasi Produksi yang didapat oleh ILBB dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Desember 2019 lalu, seharusnya proses penetapan batas area kerja sudah bisa diselesaikan.
Baca Juga: Ingin Bangun Pabrik Booster, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) Cari Mitra
Namun, tahap ini tersendat karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tim dari KLHK dan Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat belum bisa melakukan penetapan batas area kerja tersebut.
Alhasil, Rolaw menyebut bahwa target produksi tambang emas di Lombok akan mengalami penundaan hingga kuartal II-2022. Sebelumnya, proyek ini ditargetkan rampung antara kuartal III atau kuartal IV-2021. “Tapi, kami berharap target tersebut dapat dicapai lebih awal,” ujarnya.
Dalam catatan Kontan, area pertambangan emas OKAS memiliki luas 10.088 hektare (ha) dan terdiri dari tiga site, yaitu site Raja, site Selodong, dan site Mencanggah. Rencananya, site Raja akan menjadi area pertama yang dikembangkan. Makanya, tahapan proyek termasuk penentuan batas area kerja masih difokuskan pada site ini.
Site Raja sendiri memiliki cadangan emas sebanyak 322.000 ons troi. Meski begitu, manajemen OKAS akan melakukan eksplorasi lebih lanjut untuk mengetahui poteensi cadangan dan sumber daya di area tambang tersebut.
Selanjutnya: Mau kurangi impor, Ancora Indonesia Resources (OKAS) berencana bangun pabrik booster
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News