kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tersengat pandemi, omzet perusahaan logistik truk tertekan hingga 90%


Selasa, 20 Oktober 2020 / 21:30 WIB
Tersengat pandemi, omzet perusahaan logistik truk tertekan hingga 90%
ILUSTRASI. Truk melewati kepadatan jalan tol lingkar luar (JORR) di Jakarta Selatan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan pihaknya mengalami kontraksi dengan hanya sekitar 40% armada dari sekitar 43.000 unit truk yang beroperasi selama pandemi.

Dewan Pimpinan Pusat Aptrindo, Gemilang Tarigan, menilai, hal ini turut menekan omzet hingga menurun 90% sehingga membuat beberapa perusahaan, kesulitan membayar kredit truk.

"Padahal industri logistik khusus truk bisa tumbuh 15,2% pada 2019," Gemilang dalam acara The 2nd MarkPlus Industry Roundtable Logistics Industry Perspective pada Selasa (20/10) yang digelar virtual.

Gemilang melanjutkan, sebelum masa pandemi, atau tepatnya pada 2019, penjualan armada truk sendiri meningkat 7% atau sebanyak 93.594 unit

Baca Juga: Pemerintah Rilis Rambu-Rambu New Normal, Pengusaha Masih Ragu

Tak hanya itu, potensi pasar jasa logistik juga tumbuh 15,29% dan realisasi investasi angkutan barang mencapai nilai Rp139 triliun pada 2019.

Gemilang menambahkan, sektor angkutan barang dan pergudangan ini juga sempat menjadi kontributor pajak bagi negara sebesar Rp50,3 triliun atau mengambil porsi 18,7%.

"Setelah pandemi, industri manufaktur terpukul dan kami terkena imbasnya. Manufaktur menjadi konsumen utama logistik truk, mereka mengalami kontraksi yang sama sekitar 50% sampai kuartal II 2020," kata dia.

Dengan kondisi saat ini, Gemilang berkata pihaknya berupaya masuk ke digital agar bisnis tetap bisa bertahan dan bersaing di masa depan.

Baca Juga: Bisnis angkutan truk sambut new normal, Aptrindo: Naik 10%-20% sudah bagus

Sampai akhir tahun ini, Aptrindo mengusahakan untuk berkolaborasi dengan platform warehousing, transportasi, menerapkan single stakeholder profile secara terbatas, perluasan penerapan Integrated Single Risk Management (ISRM), hingga kolaborasi Inaportnet ke dalam portal Indonesia National Single Window (INSW) yang juga sedang diusahakan oleh Kemenhub.

Sementara pada 2021, usaha-usaha yang telah dijalankan ini, diharapkan bisa berjalan 60% sampai 70%.

Selanjutnya: Peritel mamin jajakan produk di jalanan, begini kata Aprindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×