Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menghadapi pasar tunggal ASEAN yang jatuh pada akhir tahun 2015, pemerintah Thailand mendatangkan 9 perusahaan buah miliknya ke Indonesia.
Menurut Direktur Departemen Perdagangan dan Promosi Internasional Thailand, Vilasinee Nonsrichai, kedatangan mereka bertujuan untuk lebih mengenal peluang bisnis buah di negara Indonesia.
"Hari ini total ada 9 perusahaan buah dari Thailand yang berkeinginan untuk menjual dan membeli buah kepada pebisnis dari Indonesia, dengan tujuan untuk menciptakan keuntungan antar kedua negara," kata Vilasinee dalam acara Indonesia-Thailand Fruit Business Matching di Kedutaan Thailand, Jakarta, Selasa (24/2).
Menurut dia, Indonesia adalah pasar yang menjanjikan untuk melakukan perdagangan buah. Berdasarkan data tahun 2011, Thailand adalah negara kedua importir terbanyak ke Indonesia.
"Pasar Indonesia sangat menjanjikan dengan jumlah penduduk yang banyak. Di tahun 2011, Indonesia mengimpor dari China sebesar 55% dan kami (Thailand) 28% di peringkat kedua terbanyak. Dengan nilai impor durian tahun 2011 sebesar US$ 74 juta," jelas Vilasinee.
Dia menambahkan, faktor lain yang bisa menopang kerja sama ekspor-impor buah ini adalah, tren diet makan buah dan sayuran segar di Indonesia. "Buah dan sayuran segar selalu menjadi pilihan diet orang Indonesia. Berdasarkan data bank dunia, Di tahun 2015 masyarakat kelas menengah ke atas Indonesia akan bertambah menjadi 30 juta orang. Kelas ini menurut saya akan berkontribusi besar dalam konsumsi buah dan sayuran segar," tambah Vilasinee.
Hal ini senada dengan perkataan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Passakorn Siriyaphan bahwa Thailand dan Indonesia saling membutuhkan satu sama lain dalam hal perdagangan.
"Dari dulu, Indonesia dan Thailand selalu mengekspor ke China, tapi tidak melihat peluang kerjasama satu sama lain. Bahwa terkadang kita butuh ekspor dari Indonesia, begitu juga sebaliknya. Jadi sekarang saatnya, kita perlu melihat satu sama lain, apalagi kita tergabung dalam AEC (Asean Economic Community)," kata Passakorn.
Terkait hal ini, Kepala Divisi Hubungan Eksternal, Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN) menilai perlu adanya perubahan cara pandang terhadap masuknya buah-buah impor. "Sebenarnya buah impor yang takut dengan buah lokal, bukan sebaliknya. Harga buah kita lebih murah, kalau produksinya banyak dan berkualitas, pasar tentu lebih memilih buah lokal," jelas Junardi dalam acara yang sama.
Dalam acara tersebut, Kedutaan Besar Thailand juga menghadirkan sejumlah pelaku bisnis hortikultura dan perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Ari Satria. (Stefanno Reinard Sulaiman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News