kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

The Lion Group Bangun Pabrik Baru


Rabu, 05 Juni 2013 / 07:15 WIB
The Lion Group Bangun Pabrik Baru
ILUSTRASI. ilustrasi salah jam tidur yang membuat tubuh terasa lelah.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Amailia Putri

akarta. Grup usaha produsen baja asal Malaysia, The Lion Group, menyiapkan agenda ekspansi bisnis di Indonesia. Perusahaan ini akan menggenjot produksi dengan membangun pabrik baru dan menambah kapasitas produksi pabrik yang sudah ada.

Ekspansi ini akan dilakukan dua anak usaha The Lion Group di Indonesia. Mereka adalah PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) dan PT Lion Metal Works Tbk (LION). Lionmesh merupakan produsen jaring kawat baja las.

Sedangkan LION adalah produsen baja material bangunan, peralatan pergudangan, rumah sakit, dan alat perkantoran. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi brankas dan peralatan sistem pengamanan.

Lionmesh berniat menambah mesin produksi untuk pabrik yang ada di Cakung, Jakarta Timur. Lawer Supandi, Direktur Utama Lionmesh mengatakan, LMSH telah menyiapkan dana sekitar Rp 12 miliar hingga Rp 15 miliar untuk membeli beberapa mesin baru. Perusahaan ini berniat mendatangkan mesin dari Jerman dan Swiss. "Ini strategi perusahaan kami untuk meningkatkan produktivitas di tahun 2014, termasuk meningkatkan efisiensi produksi," ujarnya, Selasa (4/5).

Selain di Cakung, LMSH juga memiliki pabrik di Porong, Sidoarjo. Namun, emiten yang sahamnya dikuasai Lion Holdings Pte Ltd Singapura ini akan memindahkan pabrik itu. Sejak bencana lumpur Lapindo, produksi grup Lion terganggu.

Pada tahun 2011, pemerintah telah mengambil alih lahan tempat pabrik Lion Group berdiri. Ini yang menyebabkan, laba LMSH tahun lalu melonjak dari Rp 10,89 miliar menjadi Rp 41,28 miliar.

Nah, guna memperlancar kegiatan produksi, perusahaan itu berniat mencari lahan baru untuk merelokasi pabrik. Manajemen LMSH telah mengalokasikan dana Rp 45 miliar untuk relokasi, termasuk membeli tanah, pendirian pabrik, dan penyediaan fasilitas penunjang.

Menurut Lawer, pihaknya akan mencari lahan masih di wilayah Jawa Timur. Ia memastikan, relokasi tidak akan mengganggu kegiatan produksi Lionmesh secara keseluruhan. Pasalnya, pabrik di Sidoarjo hanya mengoperasikan satu lini produksi.

Bangun pabrik baru

Saat ini, total kapasitas produksi LMSH mencapai 45.000 ton per tahun. Namun, utilitas pabrik masih belum maksimal. Saat ini, mesin-mesin LMSH baru bisa menghasilkan 30.000 ton per tahun.

Sementara itu, anak usaha Lion Group lainnya, yakni Lion Metal Works, berniat membangun pabrik baru. Cheng Yong Kim, Direktur Utama Lion Metal Works mengungkapkan, pabrik baru itu akan berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.

Lawer memperkirakan, pabrik baru ini akan menelan investasi sekitar Rp 50 miliar- Rp 60 miliar. "Dengan pabrik baru itu, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 30%-40%," tuturnya. LION akan memenuhi kebutuhan dana untuk investasi itu dari kas internal.

Selain itu, perusahaan juga akan memperbesar kapasitas produksi untuk pabrik yang ada di Cakung. Namun, Cheng enggan menyebut kebutuhan dana untuk aksi korporasinya itu. Saat ini, kapasitas produksi terpasang LION berkisar 18.000 ton per tahun.

Adanya pabrik baru dan tambahan kemampuan produksi akan mendongkrak kapasitas produksi hingga 60% atau sebesar 10.000 ton. Dengan demikian, total kapasitas produksi LION akan menjadi 28.000 ton per tahun. Hingga Maret 2013, LION mengantongi laba bersih
Rp 13,4 miliar. Angka ini turun dibanding Maret 2012, yakni Rp 16,33 miliar. Sedangkan penjualan naik 14,5% menjadi p 78,73 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×