Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah mendapatkan kesepakatan melanjutkan kerjasama dari BLU P3Tek KEBTKE Kementerian ESDM, Thorcon bersama PLN melangkah ke tahapan berikutnya yaitu melakukan studi persiapan implementasi.
Studi tersebut akan membahas banyak aspek khususnya fokus terhadap studi tapak yang akan melibatkan berbagai stakeholders nuklir dan skema bisnis B2B.
Baca Juga: ThorCon bangun pembangkit tenaga thorium 500 MW dengan investasi Rp 17 triliun
Kepala Perwakilan ThorCon, Bob S. Effendi mengatakan bahwa Thorcon akan melakukan investasi dengan nilai Rp 17 triliun, investasi ini sesuai dengan komitmen dunia untuk menurunkan emisi, dimana target paska 2030 PLTU sudah harus dikurangi.
"Dalam studi ini akan melakukan kajian apakah Pembangkit Listrik Tenaga Torium (PLTT) selain bebas emisi juga dapat memberikan solusi yang ideal yang dapat mengurangi pengunaan batubara yang selama ini dominan untuk digunakan sebagai bahan bakar PLTU," kat dia dalam siaran pers hari ini.
Ia mengatakan, saat ini cadangan batubara pun sudah berkurang, maka sudah waktunya direncanakan dan dipersiapkan sumber energi bersih yang dapat menggantikan peran batubara.
PLTT adalah salah satu solusi yang memiliki peluang untuk dapat menggantikan PLT batubara karena antara lain :
1) Memiliki faktor kapasitas 90% jauh di atas PLTU.
2) Dapat dibangun dimana saja bahkan mendekati beban.
3) Memiliki biaya yang lebih murah daripada PLTU.
Baca Juga: Akhirnya, pemerintah izinkan pembangkit tenaga thorium dibangun
Harapannya berdasarkan hasil kajian tersebut akan membuktikan apakah PLTT dapat menjadi komponen penting dari Transisi Energi, karena kunci keberhasilan dari transisi adalah menggantikan energi fosil dengan sumber energi bersih bebas karbon yang memiliki kemampuan dan biaya yang sama atau lebih murah dari energi fosil.
Seperti diketahui, diskusi terhadap studi persiapan tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2019 oleh CEO Thorcon International, David Devanney, Kepala Perwakilan ThorCon, Bob S. Effendi bersama dengan Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero), Syofvi F. Roekman, yang didampingi oleh EVP Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Adi Priyanto.
Baca Juga: ESDM Jadwalkan Kajian PLTN Rampung Akhir September 2019
Dan diharapkan studi tersebut dapat selesai pertengahan tahun depan. Bob S. Effendi berharap Menteri ESDM yang baru untuk Periode 2019-2024 Bapak Arifin Tasrif. Dapat
mendukung perihal PLTN berdasarkan hasil kajian tersebut.
"Harapan kedepan Pembangunan PLTT dapat memperbaiki bauran energi serta dapat menurunkan cost PLN dan juga menurunkan Tarif Dasar Listrik (TDL)," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News