kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Tidak ingin kegiatannya diketahui orang banyak, Bukalapak masih enggan IPO


Kamis, 10 Januari 2019 / 16:07 WIB
Tidak ingin kegiatannya diketahui orang banyak, Bukalapak masih enggan IPO


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukalapak masih enggan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut karena raksasa belanja online ini tidak ingin tiap kegiatan yang dilakukan perusahaan diketahui publik dan ditiru.

Fajrin Rasyid, President & Co-Founder Bukalapak menyebutkan bahwa pertemuan yang dilakukan Bukalapak dengan BEI dilakukan untuk menyosialisasikan upaya BEI mempermudah proses IPO. Namun bukan untuk membicarakan rencana perusahaan spesifik untuk IPO.

"Jadi kita diundang Pak Tito (mantan direktur utama BEI) untuk mempelajari peraturan baru soal BEI yang lebih rileks, dalam hal IPO dan persyaratan yang lebih mudah dan sebagainya," ujarnya di sela-sela ulang tahun ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1).

Namun, ia bilang yang ingin diketahui perusahaan sebenarnya adalah rencana perubahan setelah melakukan IPO. Menurutnya terkadang di benak perusahaan start up setelah IPO harus publikasi data dan sebagainya sehingga dianggap merepotkan dan sebagainya.

Karenanya, Bukalapak juga memberikan masukan untuk mengecek kembali apakah ada relaksasi aturan pasca IPO. Menurutnya hal tersebut penting lantaran tiap perusahaan start up yang bergerak cepat mengikuti perkembangan teknologi, tidak ingin inovasi yang dilakukan diketahui banyak orang dan ditiru. 

"Jadi bukan soal angka saja, tapi kegiatan penting dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, IPO juga bukan menjadi satu-satunya opsi untuk mendapatkan dana. Oleh karena itu Bukalapak masih membuka opsi-opsi lain seperti private placement dan obligasi untuk memperoleh dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×