kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   -14.000   -0,91%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Tinjau SPBUN, Menteri ESDM Siap Pangkas Birokrasi untuk Kebutuhan BBM Nelayan


Sabtu, 14 Desember 2024 / 23:00 WIB
Tinjau SPBUN, Menteri ESDM Siap Pangkas Birokrasi untuk Kebutuhan BBM Nelayan
ILUSTRASI. Sejumlah nelayan mengisi BBM untuk kebutuhan melaut di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBN) di Pelabuhan Carocok Tarusan, Kabupaten Pesisir Slaetan, Sumatera Barat, Kamis (8/12/2022). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia siap memangkas birokrasi untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) Nelayan.?


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia siap memangkas birokrasi untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) Nelayan.

Hal ini disampaikan Bahlil saat mengunjungi SPBU Nelayan (SPBUN) di Balikpapan untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil menyampaikan komitmennya untuk memperpendek birokrasi terkait pembangunan SPBUN yang selama ini dinilai terlalu panjang.

“Saya hari ini melakukan kunjungan ke SPBUN nelayan untuk memastikan ketersediaan BBM. Saya senang melihat antusiasme masyarakat di sini. Namun, saya juga menerima beberapa masukan, terutama soal memperpendek proses pengajuan pembangunan SPBUN. Ini akan segera kami pangkas nanti biar lebih cepat,” kata Bahlil, Sabtu (14/12).

Baca Juga: Tinjau SPBU di Balikpapan, Menteri ESDM Pastikan Stok BBM Aman untuk Nataru

Lebih lanjut, Bahlil mendengarkan keluhan terkait keterbatasan kuota BBM yang kerap tidak sesuai dengan kebutuhan nelayan. Ia memahami persoalan ini mengingat latar belakang keluarganya yang juga berprofesi sebagai nelayan.

“Saya bisa memahami karena keluarga saya dulu juga nelayan. Keluarga saya kan nelayan juga, saya kan dulu kecil-kecil mancing juga. Proses permohonan mendirikan SPBUN saat ini terlalu panjang, harus sampai ke kementerian di Jakarta. Ke depan, kami akan memotong jalur birokrasi ini agar tidak menyulitkan masyarakat,” jelas Bahlil.

Bahlil menjelaskan bahwa kuota awal di SPBUN Balikpapan dirancang untuk memenuhi kebutuhan 130 kapal. Namun, seiring penambahan jumlah kapal, kuota BBM perlu disesuaikan dengan peningkatan kebutuhan.

“Ini menjadi masukan penting dari masyarakat. Kuotanya harus ditambah agar operasional nelayan tidak terganggu. Kami akan segera menindaklanjutinya,” katanya.

Untuk diketahui, SPBUN 68.76103 Balikpapan yang menjadi lokasi kunjungan Menteri ESDM dikelola oleh PT Tiga Niaga Energy beralamat di Jalan Proklamasi Gang Kakap RT 35, Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan dengan produk biosolar.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran Gas Murah Capai 87,2 Juta MMBTU per Triwulan III-2024

Selanjutnya: Prabowo Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Penghematan atau Kemunduran Demokrasi?

Menarik Dibaca: Fokus Tingkatkan Bisnis Energi Terbarukan, SUN Energy Lakukan Strategj Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×