Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Penggunaan baja ringan semakin populer belakangan ini, khususnya sebagai rangka. Selain rangka atap, rangka konstruksi bangunan juga bisa dibuat dengan material ini kendati di Indonesia sendiri hal ini belum begitu populer.
Namun, variasi baja ringan membuat konsumen kerap bingung, jenis mana yang sesuai atau cocok digunakan. Pasalnya, tiap konstruksi membutuhkan jenis baja yang berbeda terkait kekuatan yang dibutuhkan. Salah-salah, bukannya berkualitas, bangunan Anda malah menjadi lebih ringkih.
Untuk itu, perhatikan beberapa faktor ini jika Anda ingin membeli baja ringan.
1.Material
Sama seperti material lain, baja ringan juga memiliki jenisnya masing-masing. Sebagai contoh, untuk rangka atap biasanya menggunakan baja dengan ketebalan 0,75 mm. Jika Anda menginginkan baja untuk kolom pada rangka konstruksi bangunan, maka baja yang dipilih biasanya adalah 400 WF.
Jangan ragu untuk berkonsultasi pada produsen atau penjual tentang ketepatan material. Sebagai tambahan informasi, baja yang baik tidak akan mudah bengkok, sehingga tidak akan melengkung meski mendapat tekanan berat sekalipun.
2.Perencanaan
Pemasangannya relatif sulit, maka biasanya penjual akan membantu proses instalasi atau pemasangan. Namun sebelum itu, si produsen biasanya akan memberi gambar kerja yang akan menjadi pemandu installer/pekerja mereka. Amati dengan baik, apakah gambar tersebut sesuai dengan yang Anda maksud? Lihat pula detailnya dengan baik.
3.Garansi
Baja ringan biasa digunakan untuk konstruksi, maka soal pemilihan jangan cuma sekadar murah, tapi juga yang berani memberikan garansi terhadap pekerjaannya. Bandingkan beberapa penjual guna menemukan yang terbaik.
(sumber : Rumahku.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
