Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Manajemen Terminal Peti Kemas (TPK) Koja terus mencari cara untuk tetap bisa melayani arus keluar masuk petikemas. Sampai saat ini akses jalan menuju TPK tersebut masih tertutup.
General Manager TPK Koja Doso Agung mengaku akan membuat kerjasama dengan Jakarta International Container Terminal (JICT) sehingga arus ekspor dan impor bisa tetap berjalan.
"Kemarin kami sama sekali tidak beroperasi, tetapi sejak pukul 07.00 WIB hari ini sudah kembali normal. Namun barang dikeluarkan tidak melewati pintu depan. Di depan masih banyak bangkai mobil yang dibakar, dan konsentrasi massa masih ada,” kata Doso, Kamis (15/4).
Doso menjelaskan TPK Koja memanfaatkan empat gerbang yang terhubung dengan area JICT. Dimana gerbang 1 dan 2 digunakan untuk arus barang ekspor, sementara gerbang 12 dan 13 dibuka untuk impor.
Sampai saat ini potensi kerugian yang dialami TPK Koja minimal Rp 2 miliar karena berhentinya kegiatan operasi selama sehari penuh.
Doso bilang kerugian disebabkan keterlambatan bongkar muat dan distribusi pengeluaran barang dari TPK. Belum termasuk kerugian yang dialami perusahaan pelayaran dan pemilik barang yang barangnya tidak bisa keluar TPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News