Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) akan digelar lagi pada 12 Desember 2017. Berdasarkan data yang dihimpun Nielsen, total nilai transaksi pada Harbolnas 2016 sebesar Rp 3,3 triliun.
Director Consumer Insights Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, total transaksi Rp 3,3 triliun itu terbagi dalam tiga hari Harbolnas 2016 (12-14 Desember 2016). Berarti tiap harinya tahun lalu sekitar Rp 1,1 triliun.
Sementara tahun ini Harbolnas cuma 1 hari. Maka saya membandingkan tahun ini dengan 1 hari tahun lalu. Prediksinya akan naik sekitar 50% sampai 100%, itu dari nilai transaksi. Sedangkan lonjakan penjualan pada Harbolnas 2017 bisa mencapai 3-5 kali dibandingkan hari biasa karena satu hari," ungkap Rusdy, Kamis (16/11).
Dari survei Harbolnas di tahun lalu, alasan orang berbelanja pada Harbolnas ialah 90% mengincar potongan harga, 41% karena bebas ongkos kirim, 27% karena voucher, dan 15% ingin mendapatkan cashback.
Rusdy juga menguraikan alasan orang-orang yang disurvei dan tidak melakukan belanja online pada Harbolnas. Terdapat dua alasan utama yakni kualitas produk dan perbedaan antara produk yang ditampilkan dengan yang diterima oleh konsumen. "Hendaknya ini bisa diperhatikan oleh teman-teman e-commerce," tutur Rusdy.
Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri mengatakan, tantangan terbesar panitia Harbolnas adalah mengatasi pengamalan buruk orang belanja online pada Harbolnas. Agar tidak ada kejadian potongan harga palsu atau kualitas produk tidak sesuai dengan yang ditampilkan, Achmad mengimbau agar para peserta Harbolnas melakukan tindakan preventif.
"Di antaranya seperti seller mereka tidak boleh lagi ganti harga pada tanggal sekian. Biar tidak ada tiba-tiba harga naik hingga 90%. Sehingga acara ini benar-benar memberikan edukasi," jelas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News