kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tren harga CPO meningkat, SGRO dan AALI fokus jaga kinerja operasional


Minggu, 06 Juni 2021 / 19:01 WIB
Tren harga CPO meningkat, SGRO dan AALI fokus jaga kinerja operasional
ILUSTRASI. Ekspor CPO. KONTAN/Baihaki/14/6/2019


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Crude Palm Oil (CPO) yang terus menunjukkan tren penguatan dalam beberapa waktu terakhir membuat emiten sawit fokus menjaga kinerja operasional demi mendongkrak kinerja keuangan pasca tekanan pandemi covid-19 tahun lalu.

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) bahkan telah mencatatkan peningkatan produksi hingga 30% year on year (yoy) pada kuartal I 2021 ini.

Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Michael Kesuma mengungkapkan raihan ciamik volume produksi berhasil diperoleh kendati tengah dalam masa siklus produksi rendah. Selain itu, harga komoditas juga disebut mengalami peningkatan bahkan jauh lebih tinggi ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hal ini pun berdampak pada raihan positif laba bersih di kuartal I 2021.  Melansir laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham SGRO ini mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 209,10 miliar pada Kuartal I 2021. Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, SGRO hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 423 juta. 

Baca Juga: Mengintip rencana bisnis SSMS dan DSNG di tengah mekarnya harga CPO

Dari sisi penjualan, SGRO membukukan pertumbuhan sebesar 47,18% secara tahunan atau yoy dari semula Rp 903,87 miliar di Kuartal I 2020 naik menjadi Rp 1,33 triliun di periode yang sama tahun ini.
Michael menambahkan optimisme peningkatan kinerja di tahun ini mulai terasa.

"Tahun ini berbeda meski  masih alami gelombang kedua pandemi di beberapa negara tapi optimisme mulai terbina," kata Michael kepada Kontan.co.id, Minggu (6/6).

Michael menjelaskan, pada tahun lalu terjadi penurunan harga komoditas sejak Februari dan berlanjut hingga kuartal II. Sementara pada tahun ini, tren harga terus menunjukkan indikasi stabil bahkan cenderung meningkat.

Dengan berbagai kondisi yang ada, SGRO menargetkan peningkatan produksi mencapai 13% hingga 18% pada tahun ini. Michael mengungkapkan peningkatan produksi memang selalu dilakukan dalam kurun tiga tahun hingga 4 tahun terakhir. "Kalau (peningkatan produksi) bisa terjadi di tengah harga komoditas sawit yang tinggi kinerja keuangan akan berlipat ganda," ujar Michael.

Adapun, untuk tahun ini SGRO mengalokasikan belanja modal Rp 400 miliar hingga Rp 600 miliar bergantung pada kondisi makro ekonomi. Jika ekonomi membaik maka angka investasi diharapkan dapat meningkat mencapai Rp 600 miliar.

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×