Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Jangan anggap sepele pasar gim tanah air. Yakin dengan potensi bisnis yang besar, PT True Digital Plus Indonesia merilis gim Point Blank Mobile untuk mendongkrak pendapatan. Perusahaan tersebut menggandeng MOL Indonesia dan Indosat Ooredoo sebagai mitra bisnis.
MOL Indonesia dan Indosat Ooredoo bakal berperan sebagai penyedia metode pembayaran dan pemasaran Point Blank Mobile di Indonesia. "Ketika konsumen ingin beli weapon atau equipment dalam games tersebut, mereka akan dipotong pulsa lewat mitra kami," ujar Country Director PT True Digital Plus Indonesia Sofian Martineau, Rabu (19/10).
Indosat Ooredoo misalnya, akan memanfaatkan layanan pembayaran mikro Cipika-Play. Jadi konsumen gim dapat membeli token melalui transfer bank, internet banking, e-wallet maupun sistem pemotongan pulsa alias carrier billing.
True Digital Plus menjajakan Point Blank Mobile di PlayStore milik Android dan iOS milik Apple. Konsumen bisa mengunduh gim simulasi karakter penuh aksi menembak alias multiplayer shooter tersebut, mulai 10 November 2016.
Sejatinya Point Blank Mobile sudah lebih dahulu hadir lewat permainan di personal computer (PC) pada tahun 2007. Zepetto asal Korea Selatan yang mengembangkan gim tersebut.
Hanya saja, True Digital Plus menutup rapat informasi investasi untuk membawa masuk Point Blank Mobile ke dalam negeri. Perusahaan itu cuma bilang, target pertumbuhan gim tersebut tahun depan sebesar 50%. Dus, pendapatan juga berpotensi mendaki.
Segendang sepenaringan, Indosat Ooredoo juga bungkam soal nilai investasi. "Ya, kami kecil kok, paling sekitar 25% saja karena menyediakan sistem," kata Carlos Karo Karo, Division Head E-Commerce Indosat Ooredoo, dalam kesempatan yang sama.
Yang pasti, target True Digital Plus hingga akhir tahun 2016 adalah menggaet 6 juta penggunduh Point Blank Mobile. "Kami juga sudah masuk top free download di Playstore," klaim Sofian.
Agar penjualan Point Blank Mobile kian gencar, True Digital Plus berencana menambah operator telekomunikasi lain sebagai mitra bisnis. Sejauh in, belum ketahuan perusahaan yang akan mereka gandeng.
Menurut catatan True Digital Plus, Indonesia adalah pangsa pasar terbesar dibandingkan dengan pasar lain yang mereka jamah. Informasi saj, True Digital Plus menginduk pada True Digital Plus yang merupakan publisher gim untuk wilayah Asia Tenggara, Selain Indonesia, mereka menggarap pasar Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Filipina.
Masih menurut data internal True Digital Plus, potensi gamers di Indonesia mencapai 50 juta orang dengan 80 juta online population. Dus, mereka optimistis, bisa mereguk cuan lebih besari di Indonesia ketimbang negara lain tadi. "Kami yakin, potensi pasar games ini akan masih eksis hingga 15 tahun mendatang," kata Sofian Martineau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
