Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 115,05 triliun pada kuartal I 2023.
Pendapatan ini mengalami peningkatan sebesar 19,96% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal I 2022 yang sebesar Rp 95,92 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PLN, pendapatan pada tiga bulan pertama ini didominasi oleh penjualan tenaga listrik sebesar Rp 78,86 triliun, subsidi listrik pemerintah sebesar Rp 15,71 triliun, dan pendapatan kompensasi sebesar Rp 18,51 triliun.
Baca Juga: PLN Siap Gelontorkan US$ 700 Miliar untuk Program Transisi Energi
Sebagai perbandingan, pada kuartal I 2022, penjualan tenaga listrik tercatat sebesar Rp 74,34 triliun, subsidi listrik pemerintah sebesar Rp 12,43 triliun, dan pendapatan kompensasi sebesar Rp 7,45 triliun. Selaras dengan peningkatan pendapatan, PLN juga mencatat kinerja positif dari segi laba usaha.
Pada kuartal I 2023, laba usaha PLN mencapai Rp 15,06 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 33,07% yoy dari angka sebelumnya yang sebesar Rp 11,32 triliun. Prestasi ini mempertahankan tren positif kinerja keuangan PLN yang dimulai sejak tahun 2022.
Berdasarkan data dari Kontan, PLN berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 311,1 triliun pada tahun 2022, dengan pertumbuhan sebesar 7,7% yoy dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp 288,9 triliun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan penjualan listrik menjadi salah satu pendorong kinerja sepanjang tahun 2022.
Tercatat, penjualan listrik pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 6,3% YoY dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) menjadi 273,8 TWh. Pada tahun yang sama, laba bersih perusahaan mencapai Rp 14,4 triliun.
Baca Juga: PLN Kebut Infrastruktur Kelistrikan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Darmawan menjelaskan bahwa pencapaian yang berhasil diraih dalam situasi pemulihan pasca pandemi ini merupakan hasil dari perubahan cara pandang dalam pengembangan bisnis.
"Dari yang sebelumnya stagnan, backward looking, dan hanya berorientasi pada supply, sekarang kami menjalankan pengembangan bisnis yang bersifat ekspansif, dinamis, forward looking, dan berorientasi pada permintaan dan pelanggan," ujar Darmawan dalam siaran pers pada Rabu (3/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
