Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tupperware dikabarkan menghadapi kesulitan bisnis.
Dalam catatan KONTAN, pada Senin (10/4/2023), harga sahamnya turun hampir 50% di tengah kekhawatiran perusahaan gagal menarik pembeli yang berusia lebih muda.
Melansir Daily Mail, kinerja Tupperware yang buruk menyusul pengajuan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada hari Jumat yang memperingatkan adanya keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan dalam melanjutkan kelangsungan usahanya.
Tupperware mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mencari pembiayaan untuk bertahan dalam bisnis. Akan tetapi, mereka juga bilang, tidak memiliki cukup uang tunai untuk mendanai operasi jika gagal melakukannya. Tupperware kini sedang meninjau portofolio tenaga kerja dan real estatnya sebagai opsi pemotongan biaya alias efisiensi.
Baca Juga: Tupperware Terancam Bangkrut, Apa yang Terjadi?
Menanggapi hal itu, salah satu member atau supplier Tupperware Indonesia di Bandung mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini belum merasakan dampak dari krisis tersebut.
“Saat ini masih normal-normal saja penjualan kami tidak terdampak,” ujar sumber Kontan yang enggan menyebutkan nama saat dihubungi, Rabu (12/4).
Dia juga mengatakan saat ini pihaknya juga tidak merasakan adanya kesulitan restock merek perwadahan Tupperware tersebut. Bahkan per bulan saja dirinya bisa menjual hingga 100 pcs.
“Penjualan masih normal, sekitar 100 pcs per bulan dan stock selalu tercukupi,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News