kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ulima Nitra (UNIQ) targetkan raih kontrak penambangan sekitar Rp 500 miliar di 2021


Selasa, 03 Agustus 2021 / 20:03 WIB
Ulima Nitra (UNIQ) targetkan raih kontrak penambangan sekitar Rp 500 miliar di 2021
ILUSTRASI. Aktivitas perusahaan jasa pertambangan PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) melihat prospek pasar yang menarik seiring dengan harga batubara yang meningkat sejak akhir tahun lalu. Emiten jasa pertambangan dan penyewaan alat berat ini menargetkan dapat mengantongi kontrak sekitar Rp 500 miliar di sepanjang 2021.

Direktur Ulima Nitra Ulung Wijaya mengatakan, prospek usaha di tahun ini menunjukkan perbaikan seiring dengan kenaikan harga batubara yang mendekati US$ 150/MT di Newcastle.

"Dengan adanya kenaikan harga batubara maka beberapa pemilik  Izin Usaha Pertambangan (IUP) menghendaki kenaikan produksi dan pengembangan proyek yang sebelumnya tertunda. Dengan demikian kebutuhan jasa penambangan dan jasa sewa alat semakin meningkat," ujar Ulung kepada Kontan.co.id, Selasa (3/8).

Baca Juga: Begini strategi sejumlah perusahaan tambang untuk mengerek produksi batubara

Namun, ada tantangan yang tetap harus dihadapi UNIQ di tahun ini. Ulung menyebut, tantangan terbesar adalah kelangkaan atau ketersediaan alat berat yang dibutuhkan mengalami shortage of supply sehingga peningkatan produksi secara tiba-tiba akan sulit dilaksanakan.

Kendati ada aral melintang, Ulima Nitra menargetkan dapat menggenggam kontrak penambangan sekitar Rp 500 miliar di 2021.

Sampai dengan semester I 2021, kata Ulung, UNIQ sudah mengempit kontrak sekitar Rp 300 miliar atau sudah 60% dari target, baik kontrak baru maupun perpanjangan yang telah ditandatangani.

"Untuk menunjang bisnis di sepanjang tahun ini, kami menargetkan belanja modal senilai Rp 70 miliar hingga Rp 100 miliar," imbuhnya.

Selanjutnya: Harga batubara masih solid, simak rekomendasi saham Harum Energy (HRUM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×