kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

UNTR menunggu pasar terangkat


Kamis, 24 Maret 2016 / 10:43 WIB
UNTR menunggu pasar terangkat


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTa. Hingga detik ini, awan hitam masih bergelayut di langit asa PT United Tractors Tbk (UNTR). Industri pertambangan batubara yang belum juga rebound, memaksa perusahaan jasa pertambangan dan alat berat itu tak menargetkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2016.

Alih-alih pasang target pertumbuhan, United Tractors memilih lempeng mempertahankan pendapatan sama dengan tahun 2015. "Kondisi masih sama, melihat harga komoditas pertambangan dan perkebunan masih jatuh," alasan Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk, Sara K. Loebis kepada KONTAN, Selasa (22/3).

Patut dicatat, upaya United Tractors mengejar pendapatan tahun lalu bukan tanpa rintangan. Lesu industri pertambangan dan komoditas perkebunan sejak tahun lalu membikin mereka berulangkali merevisi target penjualan alat berat merek Komatsu.

Mengingatkan saja, semula United Tractors optimistis bisa menjual 4.000 unit alat berat sepanjang 2015. Target sempat berubah menjadi 2.600 unit alat berat. Terakhir, target penjualan perusahaan itu berada di angka 2.000 unit alat berat.

Nah realisasinya, pada tahun lalu United Tractors menjual sebanyak 2.124 unit. Memang, realisasi penjualan itu masih lebih besar 6,2% dibandingkan dengan target terakhir. Hanya saja, realisasi penjualan 2015 masih kalah dibandingkan dengan penjualan alat berat pada tahun 2014, yakni 3.513 unit.

Pantas saja jika pendapatan bersih United Tractors tahun 2015 turun 7,13%. Pendapatan tahun 2014 yang sebesar Rp 53,14 triliun mengempis menjadi Rp 49,35 triliun pada tahun lalu.

Menurut catatan keuangan United Tractors, tiga sumber pendapatan kompak mencatatkan penurunan. Penurunan pendapatan terbesar terjadi pada bisnis penambangan batubara, yakni 26,38%, atau menjadi Rp 4,66 triliun.

Pada posisi kedua, bisnis kontraktor penambangan turun 10,82% atau menjadi Rp 32,14 triliun. Lantas, bisnis mesin konstruksi turun 6,02%, atau menjadi Rp 20,61 triliun.

Padahal, sebenarnya pada tahun 2015 United Tractors mengantongi tambahan pendapatan yang tak didapatkan pada tahun 2014. Pendapatan itu berasal dari bisnis industri konstruksi sebesar Rp 1,36 triliun.

Incar proyek pemerintah

United Tractors belum bisa membeberkan proyeksi kinerja kuartal I-2016. Catatan terakhir mereka, alat berat Komatsu terjual 182 unit pada Januari 2016. Catatan penjualan itu tak sebanyak Januari 2015, yang tercatat  244 unit.

Meski begitu, manajemen United Tractors yakin penurunan penjualan alat berat juga dirasakan kompetitor. "Semua dirasakan penjualan alat berat, tapi kami masih menjadi market leader dengan market share sekitar 38 %," klaim Sara.

Melihat catatan penjualan awal tahun yang belum menggairahkan, United Tractors belum berencana gencar ekspansi. Walaupun perusahaan itu sudah menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure US$ 200 juta. Belanja modal tersebut akan mereka realisasikan pada saat yang tepat.

Rencana United Tractors, US$ 150 juta untuk mendanai bisnis kontraktor penambangan, yakni mengganti alat tambang yang sudah usang. Lalu US$ 30 juta untuk memperluas gudang alat berat. Sisa belanja modal untuk merawat aset dan modal kerja lain.

Saat ini, United Tractors  mengaku sedang mengincar proyek pengadaan alat berat di sektor konstruksi dari pemerintah. "Demand-nya kami pantau, walaupun butuh waktu untuk demand-nya muncul, kompetisi juga cukup berat," kata Sara.                

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×