Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Sail Banda 2010 menjadi tumpuan untuk memacu bertambahnya jumlah wisatawan ke Maluku, sekaligus menjadi mesin bisnis kelautan dan perikanan di Maluku.
Untuk menarik minat investor Australia, pemerintah Indonesia dan Australia telah menjajaki kemungkinan pembukaan jalur penerbangan langsung dari Darwin ke Ambon.
"Target kami, setelah Sail Banda ini akan segera dibuka jalur penerbangan langsung yang melayani Ambon ke Darwin," imbuh Aji Sularso, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Jakarta (6/7).
Selain itu, pemerintah juga mengembangkan rute penerbangan lokal dari Ambon ke Banda Neira dengan maskapai penerbangan Buana Air. "Sudah ada penerbangan tiga kali seminggu, ke depan kemungkinan dibuat setiap hari dalam satu minggu," kata Aji.
Pemerintah berharap pelaksanaan Sail Banda 2010 mampu mendatangkan pendapatan yang besar bagi Provinsi Maluku. Pasalnya, hal serupa terjadi pada provinsi Sulawesi Utara saat berlangsungnya Sail Bunaken 2009.
Berdasar data KKP, pada waktu itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mampu meraup pendapatan sebesar Rp 3 triliun. Transaksi perbankan yang selama ajang Sail Bunaken 2009 mencapai 21.000 transaksi per hari dengan nilai Rp 446 miliar per hari. Sebelum Sail Bunaken 2009, jumlah transaksi per hari di kawasan tersebut hanya 18.000 transaksi dengan nilai maksimal Rp 253 miliar per hari.
Sail Bunaken juga sukses menggaet turis asing. Pada tahun dilaksnakannya Sail Bunaken, yakni 2009, jumlah turis asing mencapai 78.203 orang, meningkat lebih dari 100% dibanding 32.760 orang di tahun 2008.
Sail Banda juga diperkirakan bankal menarik minat turis asing. Untuk pelaksanaan Sail Banda saja, "Diperkirakan akan datang 6.000 orang turis," ujar Aji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News