kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Utang proyek kereta cepat cair bulan ini


Rabu, 04 Juli 2018 / 09:03 WIB
Utang proyek kereta cepat cair bulan ini


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yakin bisa mencairkan dana pinjaman proyek tahap II dari China Development Bank (CDB) pada bulan ini. Berdasarkan data dari KCIC, pinjaman tahap II ditargetkan bisa dicairkan pada 12 Juli 2018 dengan nilai US$ 1,11 miliar.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, setelah pencairan pinjaman tahap II dilakukan bulan ini, maka akan dilanjutkan dengan pencairan tahap III di akhir tahun 2018. "Bulan ini dan Desember 2018 akan cair," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (3/7). Nilai total pinjaman yang dijanjikan CDB untuk proyek ini adalah US$ 5,9 miliar atau setara dengan sekitar Rp 81 triliun.

Pencairan dana pinjaman tahap II ditargetkan bisa dilakukan pada 10 Desember 2018 dengan nilai sebesar US$ 500 juta. Rencananya dana-dana tersebut akan digunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti bayar kontraktor dan pembebasan lahan.

Menurut Chandra, usai pencairan tahap pertama pada April lalu, pihaknya sudah mulai bekerja. Saat ini, dari 215 area, sudah ada 45 area yang sudah mulai digarap para kontraktor. "Saat ini konstruksi sudah mencapai 5% dan pembebasan lahan juga sudah 69%–70%," tambahnya.

Dengan realisasi sebesar itu sampai saat ini, maka pada akhir tahun, ditargetkan konstruksi sudah bisa mencapai 25% dan pembebasan lahan sudah bisa rampung 100%, dari saat ini yang baru mencapai sekitar 70%.

Target pembebasan lahan makin cepat seiring dengan penyelesaian penggantian rumah dinas milik TNI Angkatan Udara (AU). Serah terima kunci rumah dinas pengganti dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Rumah dinas ini ditujukan bagi anggota TNI AU yang rumah dinasnya terkena proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Rini menyatakan, rumah dinas pengganti menjadi salah satu bukti komitmen KCIC menjalankan proyek strategis nasional. Rini juga mengklaim bahwa proyek infrastruktur ini dibangun tanpa menggunakan dana APBN.

Alhasil, kini lahan di Bandara Halim Perdanakusuma bisa dimanfaatkan sebagai stasiun dan trase Kereta Cepat Jakarta Bandung. KCIC juga menyelesaikan pembangunan terowongan sepanjang 16.375 meter di kawasan Halim, serta terowongan Walini, Bandung Barat. Dua lokasi ini krusial bagi kelangsungan proyek kereta cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×