kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UU Cipta Kerja diketok, asosiasi investor Inggris: Indonesia akan lebih atraktif


Senin, 12 Oktober 2020 / 21:42 WIB
UU Cipta Kerja diketok, asosiasi investor Inggris: Indonesia akan lebih atraktif
ILUSTRASI. JAKARTA,12/10-TOLAK UU CIPTA KERJA


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi investor Inggris yang tergabung dalam British Chamber of Commerce in Indonesia (BritCham) menyambut positif hadirnya Undang-Undang (UU) Law Cipta Kerja.

Executive Director BritCham, Chris Wren mengatakan pro kontra terkait UU tersebut, baik dari kalangan pekerja hingga investor, memang implikasi awal dari sebuah perubahan.

"Ujian dari perubahan ini nantinya akan membawa Indonesia lebih kompetitif dibandingkan pemain regional lainnya, seperti Vietnam misalnya," kata Chris kepada Kontan.co.id, Senin (12/10).

Baca Juga: Sri Mulyani raih penghargaan Menteri Keuangan Terbaik Asia Timur dan Pasifik 2020

Ia melanjutkan, demi terwujudnya hal itu, tentu keberadaan UU Cipta Kerja membawa Indonesia lebih atraktif di mata para investor asing.

Chris berkata, pihaknya sendiri juga telah membagi pandangan ini bersama dengan investor Inggris, khususnya dalam konteks bisnis.

Ia mengklaim, sejauh ini investasi dari Inggris sendiri telah menciptakan setidaknya lebih dari 1,5 juta lapangan pekerjaan di sektor riil.

Chris juga menilai UU ini secara garis besar membahas penciptaan lapangan kerja di sektor riil bagi pekerja Indonesia.

Tidak hanya itu, Omnibus Cipta Kerja juga turut memberi insentif berupa pelatihan kepada pekerja untuk meningkatkan keahlian, sehingga pekerja Indonesia lebih "employable" atau memiliki keahlian lebih seiring pertumbuhan teknologi yang masif.

"Dengan melihat dasar-dasar ini, maka outlook dari UU tersebut positif. Jadi harapan kami, semoga UU ini membawa manfaat yang bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×