Sumber: Kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Investasi dan perdagangan Indonesia-Indonesia akan makin menggeliat. Pasalnya, Vietnam dan Indonesia telah duduk bersama untuk memetakan peluang bisnis sehingga nilai perdagangan dan investasi keduanya bisa mencapai US$ 2,5 miliar pada tahun 2010 ini.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membidik kerjasama di bidang ketahanan pangan, perikanan, energi, pariwisata, kredit dan investasi serta kerjasama maritim. Sementara itu, Kadin Vietnam atau Vietnam Chamber of Commerce and Industry (VCCI) mengincar sektor pariwisata, agrikultur, migas, dan batubara.
"Presiden tekankan agar bidang-bidang itu menjadi elemen penting dalam kerjasama Indonesia dan Vietnam," ujar juru bicara Presiden bidang hubungan luar negeri, Dino Patti Djalal usai mendampingi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono bertemu Ketua Parlemen Vietnam, Nguyen Phutrong, Senin (1/3).
Minat Vietnam di sektor migas sudah mencuat sejak April 2009, saat Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyambangi Vietnam. Soalnya, Vietnam berencana membangun pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara maupun gas yang dipasok dari Indonesia. Itulah sebabnya, kontrak bisnis batubara antara Indonesia dan Vietnam pun diteken pada saat itu oleh Ketua Komite Bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo.
Sayangnya, hingga saat ini kerjasama tersebut masih terganjal pendanaan sehingga kontrak-kontrak di sektor batubara belum bisa direalisasikan. Indonesia berencana untuk menawarkan fasilitas pembiayaan perdagangan kepada Vietnam agar Vietnam bisa merealisasikan kerjasama ini.
Nah, untuk memperkuat pemetaan bisnis di kedua negara ini, VCCI minta informasi yang jelas mengenai aturan investasi yang mesti mereka penuhi di Indonesia. “Apalagi tahun 2015 kita sudah masuk era pasar terbuka, tentu beberapa regulasi yang belum match saat ini harus diperbaiki; seperti pajak, bea masuk, dan aturan investasi,” tegas Ketua VCCI Vu Tien Luc.
Dalam pertemuan Senin kemarin, Kadin Vietnam dan Indonesia sepakat untuk meneken nota kesepahaman bisnis. Pengusaha Vietnam maupun Indonesia akan saling berbagi informasi mengenai peluang maupun hambatan investasi, khususnya di sisi regulasi.
“Nantinya ini akan menjadi bekal buat Presiden ketika menghadiri pertemuan petinggi negara anggota ASEAN di Vietnam April mendatang,” ujar Juan.
Nilai dagang dan investasi pengusaha Vietnam dan Indonesia pada tahun 2008 mencapai US$ 2,3 miliar. Namun, angka ini melorot di tahun 2009, hanya US$ 1,8 miliar per November 2009. “Tentu ketika krisis menerpa tahun 2009 lalu, orang juga susah berinvestasi,” kata Pjs Ketua Umum Kadin Indonesia Adi Putra Tahir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News