kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visi Media Targetkan Pendapatan Naik 40%


Selasa, 14 Mei 2013 / 07:20 WIB
Visi Media Targetkan Pendapatan Naik 40%


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri

AKARTA. PT Visi Media Tbk optimistis, kinerja tahun ini bisa lebih baik ketimbang tahun lalu. Emiten media berkode saham VIVA ini menargetkan bisa mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 40% year-on-year (yoy).

Hingga akhir 2012, VIVA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,24 triliun. Jika target tercapai, anak usaha Grup Bakrie ini bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 1,73 triliun.

Neil Tobing, Sekretaris perusahaan Visi Media yakin, pendapatan dari iklan akan meningkat. Perusahaan akan memanfaatkan momentum pemilihan umum dan kejuaraan piala dunia yang berlangsung pada 2014 mendatang. "Share dan rating TV berita kami akan terus menanjak," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (12/5).

Neil mengklaim, share TVOne yang merupakan platform TV berita VIVA, telah mencapai 5,5. Tahun lalu, share TVOne hanya sekitar 3 hingga 3,5. Sedangkan, pangsa pasar ada di kisaran 7% hingga 8%.

Pencapaian itulah yang akan menjadi bahan jualan VIVA untuk menggaet iklan. Neil bilang, pihaknya akan menggarap sejumlah konten berita dan bincang-bincang ringan terkait pesta politik tahun depan.

Selain memanfaatkan momentum politik, VIVA berpotensi mendulang fulus dari hak siar eksklusif penayangan piala dunia 2014. Kontrak hak siar itu termasuk penayangan babak kualifikasi. "Juni ini, sekitar dua minggu akan tayang piala dunia mini," kata Neil. Nah, Visi Media bisa mendapat berkah dari tanyangan tersebut.

Neil berharap, tayangan ini mampu meningkatkan jumlah penonton hingga delapan kali lipat. Ajang piala dunia dinilai menjadi tayangan yang bisa mengalahkan share Liga Inggris, dan liga-liga sepak bola lainnya.

Sekedar mengingatkan, VIVA media telah meneken kontrak eksklusif dengan pemegang hak siar World Cup 2014, PT Inter Sports Marketing (ISM). VIVA mengeluarkan US$ 54,1 juta untuk komisi hak siar. Nilai itu masih ditambah sejumlah biaya terkait proses persiapan, negosiasi dan eksekusi sebesar US$ 4,44 juta serta biaya konsultasi seniai US$ 3 juta.

Faktor penunjang lainnya adalah layanan televisi berbayar. Rencananya, layanan yang bernama VivaSky ini bakal meluncur di semester I tahun ini. VIVA bakal bekerjasama dengan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan Telkomsel dalam penyediaan layanan berbayar ini.

Melalui layanan televisi berbayar ini, para pelanggan bisa menyaksikan seluruh konten yang ada pada VIVA media secara mobile.
Namun, Neil belum bersedia menjelaskan lebih lanjut terkait bisnis anyar tersebut. Hingga kuartal I-2013, VIVA mengantongi pendapatan Rp 312,2 miliar, naik 27,5% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×