Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil meraup kotrak baru dari awal tahun sampai 1 September 2013 sebesar Rp 11,1 triliun. Hasil ini setara dengan 53,47% target kontrak baru Wika sepanjang tahun ini.
Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk menjelaskan kontrak yang perusahaan peroleh berasal dari beberapa proyek. Seperti proyek konstruksi pembangunan Stasiun Kompresi Gas (SKG) Rantau Panjang dan Pangkalan Brandan senilai Rp 413 miliar.
Lantas proyek pembangunan University Hospital di Universitas Indonesia senilai Rp 539,26 miliar. serta proyek Apartemen Dharma Husada senilai Rp 259 miliar. "Khusus Agustus 2013, kami berhasil meraup kontrak baru sebesar Rp 1 triliun," kata Natal, Rabu (11/9) tanpa memerinci lebih lanjut.
Yang teranyar, awal September ini, Wika berhasil mendapatkan dua paket proyek mass rapid transit (MRT) yakni paket CP101 dan CP102. Dalam proyek tersebut, WIKA tergabung dalam konsorsium Tokyu-Wika akan mengerjakan konstruksi elevated railway antara Lebak Bulus sampai Cipete. Proyek ini akan memakan waktu selama 56 bulan.
Untuk paket CP101, Wika lewat konsorsium akan mengerjakan satu unit depo, satu lot gedung fasilitas depo, elevated railway sepanjang 1,2 kilometer (km) dan satu unit elevated station dengan nilai Rp 1,02 triliun.
Sedangkan paket CP102, konsorsium Wika akan mengerjakan dua unit elevated station dan elevated railway sepanjang 4,7 km dengan nilai proyek Rp 898,2 miliar.
Sebelumnya konsorsium Wika sudah mendapat kontrak pengerjaan proyek MRT bawah tanah tahap pertama untuk paket CP 104 dan CP 105. Untuk kedua proyek ini Wika bakal menerima proyek bernilai Rp 294,53 miliar.
Sampai akhir tahun ini, Wika menargetkan bisa meraup kontrak baru sebesar Rp 20 triliun. Natal yakin target tesebut bisa tercapai dan tengah membidik proyek lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News