Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana ekspansi di sektor pengolahan air bersih. Tahun ini, perusahaan konstruksi pelat merah ini menganggarkan belanja modal alias capital expediture (capex) sekitar Rp 1,2 triliun-Rp 1,8 triliun untuk mengembangkan bisnis di sektor tersebut.
Destiawan Soewardjono, Direktur Operasional WIKA mengatakan, prospek bisnis pengolahan air sangat cerah karena kebutuhannya selalu meningkat.
"Setiap orang membutuhkan air bersih. Jadi Prospeknya sangat besar. Kita siapkan 10%-12% dari total capex Rp 12 triliun tahun ini untuk ekspansi di bisnis tersebut," kata Destiawan, Jumat (17/3).
Di awal 2017, WIKA telah menjalin kerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk pengembangan pengolahan air bersih di Mandalika dan Nusa Dua.
Kemudian, WIKA akan melanjutkan proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jati Luhur pada tahun ini. Destiawan mengatakan, rencana pengembangan ini sudah ada sejak 2015, namun dibekukan karena terhambat Undang-Undang (UU) Pengairan.
WIKA akan memanfaatkan Waduk Jatiluhur menjadi sumber utama air yang akan diolah menjadi air bersih layak minum dalam proyek tersebut. Nilai proyek tersebut ditaksir mencapai Rp 1,6 triliun. Nantinya pipa-pipa besar akan disambungkan untuk menyalurkan air ke sejumlah titik di kawasan Jakarta dan Jawa Barat.
Perseroan bekerja dalam skema konsorsium dengan sejumlah perusahaan dengan membentuk satu entitas usaha sebagai pengelola bisnis SPAM Jatiluhur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News