kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ritel gadget masih getol ekspansi gerai di tahun ini


Minggu, 25 Februari 2018 / 20:26 WIB
Ritel gadget masih getol ekspansi gerai di tahun ini
ILUSTRASI. Penjualan ponsel pintar


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah peritel ponsel tercatat menutup gerainya sepanjang tahun 2017 untuk mengurangi beban biaya perusahaan dan meningkatkan efisiensi. Tapi sejumlah vendor ponsel seperti Oppo, Samsung, Vivo, Apple justru ekspansi dengan membuka store atau gerai resmi.

PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto mengaku store atau gerai resmi yang dibangun Oppo untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. "Dengan adanya store resmi Oppo, konsumen lebih yakin dan percaya dengan produk kami," ucap Aryo saat dihubungi Kontan, Minggu (25/2).

Oppo Indonesia telah memiliki 206 gerai resmi yang tersebar di seluruh Indonesia. Gerai terakhir yang tercatat baru saja diresmikan di Malang, Jawa Timur sebagai gerai terbesar Oppo.

Aryo menambahkan, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan untuk penjualan di gerai resmi Oppo maupun di ritel ponsel lain. Hanya saja, presepsi dan kepercayaan masyarakat yang cenderung lebih tinggi untuk membeli produk di store resmi milik vendor ponsel.

"Secara harga dan promo tidak berbeda dengan yang non-store resmi Oppo, tapi di store Oppo, untuk unit yang edisi spesial pasti datang duluan barangnya," terang Aryo. Ia mengaku belum dapat menyebutkan akan menambah berapa store Oppo pada 2018. 

Menurut Aryo, jumlah store yang terdata saat ini dinilai cukup banyak dan kualitas pelayanan menjadi hal utama yang ingin ditingkatkan.

Lain halnya dengan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang berencana akan menambah 250 gerai baru di tahun 2018. Penambahan gerai ritel ponsel tersebut meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan penambahan toko pada tahun 2017.

Pada tahun 2017, ERAA telah memiliki 747 outlet Mas yang terdiri dari Gerai Erafone (megastore, multibrand dan joint business), gerai Urban Republic, gerai Samsung Experience Store, gerai iBox, gerai Mi Store dan gerai operator (Ooredoo Store, XPlor).

"Kami berencana membuka gerai baru di tahun 2018, khususnya di kota-kota lapis dua dan tiga," terang Djatmiko Wardoyo, Direktur Marketing dan Komunikasi ERAA saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (25/2).

ERAA mencatatkan penjualan bersih pada kuartal III-2017 untuk wilayah barat sebesar Rp 3,48 triliun, wilayah tengah sebesar Rp 10,68 triliun, dan wilayah timur sebesar Rp 2,49 triliun. Total penjualan bersih ERAA menjadi sebesar Rp 16,65 triliun. 

Sementara itu, PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) justru berencana menutup sejumlah gerai yang dinilai tidak menghasilkan kontribusi positif terhadap perusahaan.

Saat ini, TRIO tercatat memiliki 231 gerai yang tersebar di Jabodetabek. Namun, Direktur Independen Trikomsel, Mely belum dapat menyebutkan jumlah gerai yang rencananya akan ditutup pada tahun 2018.

"Tahun ini perusahaan juga berencana untuk mencari portofolio baru untuk produk-produk perusahaan. Strategi lain yang juga akan dilakukan yaitu memaksimalkan penjualan melalui pemberian nilai tambah, seperti asuransi ponsel," kata Mely.

Evaluasi sejumlah gerai yang tidak menguntungkan juga dilakukan oleh PT Global Teleshop Tbk yang masih mencatatkan kerugian sejak tahun 2015 hingga September 2017. Perusahaan berkode saham GLOB ini mengaku, besarnya beban operasional yang berasal dari sewa outlet menjadi penyebab melambatnya kinerja perusahaan.

GLOB tercatat memiliki 56 gerai yang tersebar di beberapa lokasi, seperti Jakarta, Surabaya, Solo, dan Semarang. Pada tahun 2017 lalu, Global Teleshop sebenarnya telah memiliki 70 gerai, tapi 14 gerai harus ditutup.

Djoko Harijanto, Direktur Utama Global Teleshop belum dapat menyebutkan jumlah gerai yang akan ditutup tahun 2018. "Kami akan evaluasi beberapa toko yang tidak menguntungkan," ucap Djoko.

Mengutip laporan keuangan GLOB, perusahaan ini mencatatkan rugi hingga September 2017 senilai Rp 41,06 miliar atau turun 28% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 57,06 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×