kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asian Agri target tambah 6.000 ha kebun swadaya


Rabu, 22 Juni 2016 / 17:14 WIB
Asian Agri target tambah 6.000 ha kebun swadaya


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Dampak El Nino tahun 2015 mulai terasa pada industri kelapa sawit pada semester pertama tahun ini. Sebagian besar produksi buah kelapa sawit mengecil akibat kekurangan air tahun lalu, sehingga otomatis berdampak pada penurunan volume produksi kelapa sawit. Diperkirakan produksi kelapa sawit secara nasional berpotensi turun sekitar 5% hingga 10% pada tahun ini.

PT Asian Agri salah satu yang merasakan efek El Nino. Direktur PT Asian Agri Freddy Wijaya mengatakan, dampak dari El Nino tahun lalu memengaruhi produksi tahun ini. Karena itu, pihaknya tengah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di atas 1 juta ton pada tahun ini.

Pada tahun lalu, produksi CPO Asian Agri diperkirakan di atas 1 juta ton."Kami akan melakukan intensifikasi dan peningkatan produksi sawit," ujarnya, Selasa (21/6).

Freddy mengatakan, saat ini, ada 100.000 hektare (ha) kebun inti milik Asian Agri yang tersebar di Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan. Sementara itu, ada sebanyak 60.000 ha kebun petani plasma yang sudah didampingi Asian Agri, dan 18.600 ha kebun petani swadaya yang rutin memasok ke Asian Agri saat ini.

Untuk mengantisipasi penurunan produksi, Asian Agri menargetkan adanya penambahan kebun mitra swadaya seluas 6.000 ha pada tahun 2016. Sehingga pada tahun 2016 akhir, total kebun mitra petani swadaya Asian Agri mencapai sekitar 24.000 ha. Kemudian, kebun petani swadaya yang didampingi Asian Agri terus meningkat dan ditargetkan mencapai 60.000 ha pada tahub 2020.

Untuk memperluas lahan petani swadaya yang menjadi mitra, Asian Agri terus mengembangkan kerjasama dengan petani, namun tetap memerhatikan isu lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×