kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Astrindo Nusantara (BIPI) tetap berupaya jalani agenda bisnis di tengah pandemi


Kamis, 28 Mei 2020 / 19:27 WIB
Astrindo Nusantara (BIPI) tetap berupaya jalani agenda bisnis di tengah pandemi
ILUSTRASI. Suasana kantor PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk di Jakarta, Kamis (31/10). KONTAN/Baihaki/31/10/2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berupaya tetap menjalankan agenda ekspansi bisnisnya sepanjang tahun ini meski dibayangi oleh pandemi Corona.

Salah satu proyek yang sedang dijalankan oleh BIPI adalah pembangunan pelabuhan khusus batubara di Banyu Asin, Sumatera Selatan.

Catatan Kontan, infrastruktur pelabuhan tersebut sebenarnya telah rampung sejak tahun lalu. Namun, BIPI masih harus membuat jalur kereta api tambahan atau side track untuk memudahkan proses pengangkutan batubara.

Hal ini dilakukan mengingat kendaraan tambang batubara yang akan menuju pelabuhan tersebut tidak diperbolehkan melintasi Jalan Raya Lintas Provinsi.

Baca Juga: Bisnis Astrindo Nusantara Infrastuktur (BIPI) terpukul wabah corona

Corporate Secretary BIPI Kurniawati Budiman mengatakan, proyek pelabuhan khusus batubara tersebut masih berlangsung. Manajemen BIPI tentu melakukan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah terkait penanganan wabah Corona yang mengharuskan adanya pembatasan sosial dan keamanan pekerja.

Pihak BIPI masih mengusahakan agar proyek tersebut bisa rampung pada pertengahan tahun ini. “Harapan kami proyek bisa selesai tepat waktu sesuai target awal,” katanya, Kamis (28/5).

Di samping itu, BIPI sebenarnya memiliki pipeline proyek di bidang pembangkit listrik, pelabuhan khusus batubara, dan infrastruktur pertambangan yang sebagian besar berlokasi di Kalimantan. Nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk proyek-proyek tersebut mencapai US$ 200 juta.

Kurniawati bilang, pengerjaan proyek-proyek tadi belum dimulai karena BIPI masih fokus pada tahap studi kelayakan dan due diligence. Proses ini pun terpengaruh wabah Corona sehingga tersendat.

Baca Juga: BIPI akan meninjau ulang target 2020

Manajemen BIPI akan melakukan peninjauan kembali secara menyeluruh terhadap kelangsungan proyek tersebut di akhir semester pertama nanti. “Sampai saat ini, rencana capex masih belum ada perubahan. Akan tetapi, kami tetap menyesuaikan situasi terkait dengan perlambatan ekonomi akibat pandemi,” ungkap dia.

Tak ketinggalan, BIPI juga akan lebih berhati-hati dalam mencari sumber pendanaan untuk kebutuhan bisnis di tahun ini mengingat pandemi Corona turut mempengaruhi pasar keuangan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×