kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi Usaha Tani Padi capai 997.960 hektare


Minggu, 07 Januari 2018 / 15:50 WIB
Asuransi Usaha Tani Padi capai 997.960 hektare


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengungkapkan, realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sudah hampir mencapai target. Pasalnya, terdapat 997.960 hektare lahan yang sudah terdaftar dari target 1 juta hektare.

Pending Dadih Permana, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kemtan pun mengungkapkan, saat ini total klaim AUTP yang sudah digelontorkan sebesar Rp 101,68 juta.

Pending mengakui sampai saat ini belum berencana untuk menambah target AUTP. Menurut dia, asuransi pertanian ini diutamakan untuk daerah-daerah endemik banjir, kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Dia bilang, lahan seluas 1 juta ha tersebut sudah meliputi daerah-daerah yang dimaksud.

"Saat ini kami sedang fokus mengkaji untuk perluasan cakupan komoditas ke bawang merah dan cabai yang juga perlu perlindungan juga," ujar Pending kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).

Dia pun berharap, di tahun 2018 sudah ditemukan indeks risiko dari kedua komoditas tersebut. Nantinya, akan dilakukan pembahasan dengan para akademisi, praktisi asuransi, serta peneliti dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah (PSEKP).

Pending tidak menampik masih ada kendala yang harus dihadapi dalam menjalankan asuransi pertanian ini. Menurut dia, masih ada aparat pertanian yang kurang paham akan pentingannya asuransi bagi petani.

Selain itu, tenaga yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat tani pun, baik dari dinas maupun petugas Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) masih kurang. "Juga masih adanya kelambatan dalam pengajuan klaim bila terjadi gagal panen atau ternak infilano mati atau sering terjadi dokumen yang kurang dari petugas," tambah Pending.

Pending bilang, Asuransi bagi Petani ini dilakukan melalui pendekatan kelompok, pembinaan, pendampingan. Menurutnya, sosialisasi asuransi kepada kelompok tani menjadi aspek yang sangat menentukan keberhasilan program ini.

Sementara, apabila petani masih enggan mengikuti program ini, petugas atau penyuluh pertanian harus intensif memberikan pemahaman dan pendampingan pada petani tersebut. "Rata-rata petani yang sudah merasakan manfaat asuransi ini akan selalu ikut program dan akan dicontoh oleh anggota yang lain," ujar Pending.

Saat ini pun terdapat Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Terdapat 91.831 ekor indukan sapi yang sudah terdaftar dari target 120.000 ekor. Untuk mengikuti asuransi pertanian ini, petani hanya perlu membayar premi sebesar 20% dari total premi, sementara 80% dibantu APBN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×