kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum maksimal, KKP akan perbaiki Gerpari


Jumat, 02 Maret 2018 / 20:20 WIB
Belum maksimal, KKP akan perbaiki Gerpari
ILUSTRASI. Sentra Budidaya Ikan Air Tawar di Slamaran, Jawa Tengah


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak tahun 2015 belum berjalan maksimal.

Hingga 2017 Kelompok Pakan Mandiri (Pokanri) masih mengalami kendala minimnya akses bahan baku. "Idealnya ada kelompok khusus penyedia bahan baku di setiap sentra produksi yang secara langsung bermitra dengan Pokanri ini," ujar lamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP dalam siaran pers, Jumat (2/3).

Slamet bilang saat ini Pokanri masih kesulitan mendapat bahan baku pakan yang berkualitas. Selain itu, keberlanjutan suplai bahan baku perlu diperhatikan.

Melihat masalah tersebut, KKP akan memperbaiki sistem logistik dari bahan baku pakan. Selain itu, KKP akan bekerjasama dengan BUMN dan Pemda untuk memfasilitasi jaminan ketersediaan bahan baku lokal berbasis protein nabati seperti PKM kelapa sawit, limbah tepung tapioka, tepung kelapa, dan lainnya.

"Kami akan petakan sumber bahan bakunya dan nanti bisa terkoneksi dengan Pokanri," terang Slamet.

KKP juga akan menjamin kualitas pakan mandiri sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Uji proksimat akan difasilitasi serta pakan mandiri yang diperjualbelikan akan didaftarkan.

Tidak hanya barang jadi, bahan baku juga akan disertifikasi. Agar dapat diakses masyarakat KKP mengeluarkan surat edaran untuk patokan harga tertinggi Rp 6.000 per kilogram (kg) untuk pakan ikan tenggelam dan Rp 7.000 per kg untuk pakan ikan terapung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×