kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berlian Laju Tanker menanti suspensi saham dicabut


Jumat, 16 Maret 2018 / 18:36 WIB
Berlian Laju Tanker menanti suspensi saham dicabut
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) hingga kini masih menunggu keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membuka kembali perdagangan saham. Pasalnya, manajemen perusahaan menyatakan sudah memenuhi beberapa persyaratan yang diminta oleh BEI, termasuk di antaranya hasilĀ penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Sebagaimana diketahui, BEI menghentikan perdagangan saham BLTA sejak 25 Januari 2012 lantaran perseroan ingin merestrukturisasi utang dengan konversi menjadi saham. Proses tersebut berlanjut ke pengadilan dengan gugatan PKPU. Suspensi saham tersebut diperpanjang pada 13 Februari 2013.

Anthony Budiawan, Direktur Berlian Laju Tanker dalam paparan publik yang berlangsung pada Jumat (16/3) di Jakarta menyampaikan, bahwa sesuai keputusan PKPU, restrukturisasi utang telah disetujui oleh mayoritas kreditur di Rapat Kreditur pada tanggal 14 Agustus 2015, yakni debt/equity swap. Namun demikian, hingga saat ini pihak BEI belum juga mencabut suspensi itu.

"Proses PKPU sudah selesai pada akhir tahun 2015, debt/equity swap sudah terjadi. Laporan keuangan 2015 dan 2016 restrukturisasinya sudah selesai. Kalau 2017 masih menunggu proses PKPU selesai, kami tidak tahu proses PKPU mana lagi yang dimaksud," ungkap Anthony,

Adapun, utang tanpa jaminan perseroan yang dikonversi menjadi saham baru seri A sebanyak 11.932.486.068 saham dengan nilai nominal Rp 62,5. Hingga 28 Februari 2018, sertifikat saham tersebut telah diambil oleh kreditur sebanyak 9.140.066.212 saham, sementara sisanya sebanyak 2.792.419.856 saham masih belum diambil oleh ex pemegang obligasi HY dan CB. Sampai saat ini, perseroan masih terus bekerja sama dengan wali amanata HSBC untuk menyelesaikan proses tersebut tahun ini.

Anthony pun mengatakan, dalam waktu dua minggu lagi, pihaknya bakal bertemu dengan pimpinan BEI."Mudah - mudahan setelah kita menjelaskan secara transparan kepada bursa, satu atau dua bulan kami bisa segera mendapatkan kabar baik," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×