Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Diversifikasi bisnis PT Elnusa Tbk ke bidang pembangkit listrik dan bisnis jasa survei seismic mulai membuahkan hasil pada triwulan pertama tahun ini. Keterbukaan informasi perusahaan menunjukkan, pada kuartal I-2016, perusahaan berkode saham ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 921 miliar. Jumlah tersebut turun tipis 0,4% dibandingkan periode sama tahun 2015 sebesar Rp 924 miliar.
Meski turun tipis, namun perusahaan berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 43%. Per Maret 2016, laba bersih ELSA mencapai Rp 93 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sejumlah Rp 65 miliar.
Direktur Utama Elnusa Tolingul Anwar mengatakan, di tengah bisnis minyak dan gas sedang lesu, perusahaan dapat menorehkan pertumbuhan laba.
Pertumbuhan laba disebabkan oleh tren peningkatan harga rata rata minyak mentah atau Indonesian crude price (ICP). Lalu, tumbuhnya kontribusi dari bisnis seismic atau jasa penunjang migas yang naik hingga 299% menjadi Rp 115,2 miliar. "Makanya bisa dibilang diversifikasi bisnis Elnusa terbilang berhasil," ungkap Anwar.
Meski demikian, perusahaan masih harus hati-hati dalam menjalankan bisnis. "Target pendapatan Rp 3,7 triliun tercapai atau tidak, tergantung dari kegiatan oil and gas, tapi yang penting profit kita buktikan tumbuh," ungkap Anwar usai RUPST di Jakarta, Kamis (28/4).
Sebagai Informasi, Elnusa juga sudah membeli kapal seismic baru yang akan beroperasi di kuartal III-2016. Adapun dengan adanya kapal itu diprediksi dapat mendorong pendapatan hingga 40% di tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News