Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dalam kondisi terjepit, biasanya semangat bertahan meletup lebih kuat. Inilah yang PT Elnusa Tbk alami di tengah lesu harga minyak dunia. Anak perusahaan PT Pertamina (Pesero) itu menggelar dua strategi bertahan.
Pertama, mengulik peluang kontrak jasa operational and maintenance. Meski produksi tak sekencang dulu, fasilitas penambangan minyak tetap memerlukan perawatan agar perusahaan pertambangan bisa meningkatkan efektifitas produksi. Nah, Elnusa melihat banyak fasilitas penambangan berusia 25-30 tahun perlu perawatan.
Kedua, memanfaatkan gas buang atawa flare gas. Saat ini Elnusa sedang menjajaki pemanfaatan flare gas di lapangan gas Pertamina. Elnusa bermaksud mengubah flare gas menjadi gas penghasil listrik.
Harapan Elnusa lebih jauh adalah menjalin kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). "Mudah-mudahan segitiga antara SKK, Elnusa dan PLN bisa memanfaatkan gas sisa ini untuk listrik," harap Syamsurizal, Direktur Utama PT Elnusa Tbk, Selasa (16/2).
Di samping dua bisnis tadi, sejak tahun lalu, Elnusa memiliki anak perusahaan yang mampu memproduksi peralatan migas. Mereka juga tengah mengembangkan bisnis distribusi energi dan layanan logistik.
Sepanjang tahun ini, Elnusa memproyeksi bisnis logistik berkontribusi 35% terhadap total pendapatan dan bisnis anak perusahaan lain berkontribusi 5%. Barulah 60% selebihnya berasal dari bisnis drilling alias pengeboran minyak dan seismik. "Kami lumayan stabil karena kontributor dari berbagai bisnis, tidak cuma oil and gas," ujar Fajriyah Usman,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News