kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bosowa tertarik tambah produksi semen jenis OPC


Jumat, 18 Agustus 2017 / 19:22 WIB
Bosowa tertarik tambah produksi semen jenis OPC


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Produsen semen, PT Semen Bosowa Berau mulai melirik untuk menambah produksi Ordinary Portland Cement (OPC). Rachmat Kaimuddin, Managing Director PT Semen Bosowa Berau menerangkan, pasar untuk produk ini tumbuh sginifikan.

"Walaupun produksi kami masih dominan Portlant Composite Cement (PCC), namun seiring kebutuhan proyek konstruksi khususnya infrastruktur permintaan akan OPC semakin menguat," ujar Rachmat ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (18/8).

Sekadar gambaran, Rachmat memberi contoh betapa jenis OPC lebih diminati karena kemampuan mengerasnya lebih cepat ketimbang PCC. "Daya tekannya pun bisa sampai 400 newton per meter, sedangkan PCC hanya 280-300 newton per meter, jadinya dibutuhkan untuk keperluan bangunan yang keras dan kokoh," terangnya.

Tadinya, Bosowa memproduksi kisaran di bawah 5% dari total produksi untuk OPC. Saat ini, kata Rachmat, mungkin sudah lebih, tanpa menjelaskan lebih rinci.

Bosowa membidik pasar semen curah yang memang mengalami peningkatan. Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang dipaparkan Rachmat, penjualan semen curah tumbuh hampir 7% menjadi 8,13 juta ton sampai Juli 2017 ini.

Sementara semen kantung hanya naik kurang dari 4%, dari 25,46 juta ton menjadi 26,45 juta ton. Meski penjualan semen kantung lebih dominan yakni 75%, Bosowa melihat penjualannya di segmen tersebut masih stagnan. Porsi baik semen curah maupun kantung, Bosowa memiliki persentase yang kurang lebih sama dengan porsi nasional.

Sehingga, Rachmat mengatakan Bosowa lebih fokus mempenetrasi pasar Indonesia Timur. Dimana Bosowa menjadi pemain nomor dua setelah perusahaan plat merah, PT Semen Tonasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×