kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog raih izin impor daging 70.000 ton


Rabu, 21 September 2016 / 17:45 WIB
Bulog raih izin impor daging 70.000 ton


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian telah mengizinkan Perum Bulog mengimpor daging kerbau dan sapi sebanyak 70.000 ton sampai akhir tahun ini. Itu diputuskan dalam rapat di Kemenko Perekonomian belum lama ini. Pemberian izin impor daging sebanyak diharapkan dapat meredam harga daging lokal yang saat ini masih bertengger di kisaran Rp 120.000 per kilogram (kg).

Pemerintah berencana meningkatkannya menjadi 100.000 ton hingga Juni 2017 mendatang. Kemenko memberikan keleluasaan kepada Bulog untuk mengimpor daging lain selain kerbau. Bulog juga bisa mengimpor daging sapi di luar India asalkan memenuhi persyaratan sehat dan halal. Dengan keluarnya izin ini, maka mulai bulan September 2016 ini, Bulog akan mendatangkan 80.000 ton daging kerbau dan sapi yang selama ini diimpor dari India.

Asisten Deputi Peternakan dan Perikanan Kemenko Perekonomian, Jafi Alzagladi mengatakan, daging impor ini disiapkan untuk kebutuhan di awal tahun 2017."Kalau untuk izin yang 30.000 ton belum keluar karena masih memperhitungkan kelebihan impor tahun ini yang nantinya akan dipersiapkan untuk kebutuhan tahun depan," ujar Jafi, Rabu (21/9).

Impor daging masih dibutuhkan karena pasokan daging sapi yang ada dalam negeri baru memenuhi 60% dari permintaan pasar. Sehingga 30% lainnya harus didatangkan dari daging sapi impor dan sapi bakalan eks impor. Selama ini daging sapi impor dijual di pasaran rata-rata Rp 70.000 per kg hingga Rp 80.000 per kg, sementara itu daging kerbau dijual dengan harga Rp 65.000 per kg.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Teguh Boediyana mengingatkan bahaya daging kerbau impor bagi peternakan lokal dalam jangka panjang. Ia bilang, bila masyarakat telah dibiasakan dengan makan daging impor murah, maka dalam dua tahun sampai tiga tahun ke depan permintaan terhadap daging impor akan melonjak dan otomatis akan membunuh bisnis peternakan lokal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×