kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CKD OTTO Pharmaceuticals ekspor obat kanker ke Aljazair senilai Rp 250 miliar


Kamis, 04 Maret 2021 / 22:25 WIB
CKD OTTO Pharmaceuticals ekspor obat kanker ke Aljazair senilai Rp 250 miliar
ILUSTRASI. Ilustrasi Obat obatan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CKD OTTO Pharmaceuticals, perusahaan farmasi Indonesia yang mengkhususkan diri untuk memproduksi obat onkologi mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak kerja sama bisnis dengan Saidal Grup, Badan Usaha Milik Negara Aljazair yang juga merupakan perusahaan farmasi terkemuka di sana setelah diawali oleh nota kesepahaman dengan Saidal Grup pada bulan Desember 2020.

Dikarenakan pandemi Covid-19, upacara penandatanganan kontrak kerjasama ini dilakukan secara virtual. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Saidal Grup Fatoum Akachem, Presiden Direktur PT CKD OTTO Pharmaceutical In Hyun Baik, dan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Penny K. Lukito.

Penny K. Lukito, dalam pidatonya di upacara penandatanganan menjelaskan, penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang terus meningkat prevalensinya secara global.

Baca Juga: Obat mencegah virus corona ini justru berbahaya, apa saja?

Data di Indonesia yang dikutip dari riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan menunjukan adanya peningkatan prevalensi tumor atau kanker dari 1,4 per 1.000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,8 per 1.000 penduduk di tahun 2018.

"Secara global, dari data Global Cancer Observatory (Globocan), salah satu platform berbasis web interaktif yang menyajikan statistik kanker yang terkait dengan aspek pengendalian dan penelitian terkait kanker secara global, didapatkan data tahun 2020 terdapat 19,3 juta kasus baru secara global dengan angka kematian tinggi yaitu sebanyak 10 juta kematian," terang Penny dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (4/3).

Peningkatan prevalensi ini menunjukkan adanya kenaikan permintaan untuk obat-obat onkologi, di mana kebutuhan untuk obat-obatan tersebut harus dapat dijawab. Bisnis model di dalam perjanjian kerja sama antara CKD OTTO dan SAIDAL Grup berusaha untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Bisnis model tersebut dimulai dengan eksportasi enam item obat kanker yang diproduksi di Indonesia oleh CKD OTTO dalam bentuk bulk vial yang kemudian akan mengalami pengemasan kedua di Aljazair.

Fase pertama ini akan dilakukan selama tiga tahun dengan nilai Rp 250 miliar. Pada fase kedua, transfer teknologi akan dilakukan dari CKD OTTO kepada Saidal setelah pabrik onkologi Saidal Grup selesai dibangun.

Selain ketersediaan obat-obatan onkologi, kualitas dari obat-obatan tersebut dan preferensi konsumen juga perlu diperhatikan. Dengan investasi lebih dari Rp 400 miliar untuk pabriknya, CKD OTTO dapat memproduksi obat-obat onkologi dengan standar yang tinggi.

Baca Juga: Luncurkan produk asuransi baru, Grab makin gencar bermain di industri keuangan

Pabrik onkologi CKD OTTO juga merupakan pabrik onkologi pertama di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI, sehingga diharapkan dapat menjangkau 2 miliar orang di negara-negara Islam dan negara-negara lainnya, termasuk pasar farmasi Aljazair, karena pasar farmasi Aljazair sendiri menduduki posisi kedua di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara dengan nilai sebesar Rp 56 triliun.

In Hyun Baik berharap semua obat unggulan hasil produksi CKO OTTO dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

"Selain itu, kami juga berharap dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Asia, dimulai dari Indonesia," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×