kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delong Holding mau bangun pabrik baja US$1,3 M


Selasa, 26 September 2017 / 14:30 WIB
Delong Holding mau bangun pabrik baja US$1,3 M


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Indonesia akan kedatangan investor baru dari China yaitu Delong Holding Ltd. Perusahaan ini akan menanamkan modal untuk membangun pabrik baja di wilayah Sulawesi Tengah. Biarpun cukup menjanjikan namun pembangunan pabrik karbon baja ini masih menunggu izin dari pemerintah.

Selain itu, investor China ini juga masih menanti keputusan pemerintah terkait tax holiday. "Mereka sedang mengurus izin BKPM. Selanjutnya mereka minta tax holiday," ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Selasa (26/9).

Untuk membangun pabrik karbon baja tersebut, Delong akan menggelontorkan dana investasi mencapai US$ 1,3 miliar. "Itu hampir sekitar US$ 900 juta hingga US$ 1 miliar, plus power plant US$ 1,3 miliar," kata Airlangga.

Dengan dana sebesar itu, akan ada produksi 3 juta ton baja karbon berbasis blast furnice. Pabrik ini juga akan melengkapi pabrik feronikel yang telah dibangun di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Delong Holding dan Tsingshan Group pun sebelumnya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park tentang kerja sama pembangunan pabrik karbon baja di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Penandatanganan MoU dilakukan di sela pelaksanaan China-Indonesia Cooperation Forum: Belt and Road Initiative and Global Maritime Fulcrum di Beijing, Tiongkok, 16 Juni 2017.

Kerja sama ini merupakan salah satu tindak lanjut pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden RRT Xi Jinping terkait peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Tiongkok pada Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, Tiongkok, pada Mei 2017.

Selain Sulawesi Tengah, Kemperin juga mendorong peningkatan kerja sama investasi China di kawasan industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara, serta kawasan industri prioritas lainnya seperti di Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×