kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eks magang memberikan tips sukses jadi pengusaha


Senin, 13 November 2017 / 08:05 WIB
Eks magang memberikan tips sukses jadi pengusaha


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  BNI Tokyo menyelenggarakan seminar kewirausahaan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini bekerja dan menetap di Jepang. Peserta mendapatkan pembekalan lengkap tentang memulai berbisnis. Mulai dari mempelajari kebutuhan pelanggan, memproduksi, mendapatkan pembiayaan awal, hingga mempertahankan bisnis.

Seminar berjudul Start Your Own Business ini diadakan di dua kota di Jepang. yaitu Nagoya dan Sendai pada 11 November-12 November 2017.  Hadir pada kedua kesempatan tersebut General Manager BNI Tokyo Eko Setyo Nugroho,  Ketua Ikatan Pengusaha Eks Kenshusei (pekerja magang) Indonesia Dewan Pimpinan Daerah Osaka sekaligus pemilik perusahaan Miyako Setsubi Kougyo  Asriyadi Chahyadi. Para pembicara yang merupakan mantan kenshusei dan sudah sukses menjadi pengusaha, serta sekitar 300  peserta seminar. “Kami membekali pekerja magang Indonesia yang bekerja di Jepang dengan pengetahuan kewirausahaan, dengan membagi pengalaman berwirausaha langsung dari pengusaha-pengusaha yang sebelumnya adalah mantan pekerja magang Indonesia di Jepang," ujar Eko, dalam rilis yang diterima KONTAN, Minggu (12/11). 

Asriyadi misalnya, memiliki perusahaan di Jepang yang produknya  telah dipakai pabrik pesawat di Jepang dan pabrik-pabrik lain di Jepang. "Pada saat saya menjadi pekerja di Jepang, saya belajar siang dan malam dalam bidang PVC, sehingga skill yang saya punyai saat ini telah membuat produk saya banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Sebagian karyawan saya adalah orang Jepang. Intinya agar bisa mencapai impian, kita harus bekerja dan belajar sekuat tenaga untuk mencapainya," terangnya.

Pembicara lain, Makmur Parakkasi, pemilik PT Alam Jaya Graha Kerawang, juga mantan kensushei, memiliki ratusan karyawan dan beberapa perusahaan di bidang transportasi. Pelanggannya adalah perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. “Saat saya bekerja di Jepang banyak ilmu mengenai etos kerja orang Jepang yang saya dapatkan. Berkat ketekunan dan jeli melihat kebutuhan pelanggan dan kepercayaan dari pelanggan serta dukungan yang baik dari karyawan, sekarang perusahaan saya semakin berkembang," jelasnya.  Pengalaman usaha lain dibagikan oleh M.  Guntur Halatulu, mantan kensushei yang sekarang memiliki usaha di bidang TI. "Dalam membangun usaha kita perlu jeli melihat peluang dan berani memulai usaha,"pesan dia. 

Jumlah WNI yang saat ini menetap di Jepang sekitar 40,000 orang, sebanyak 20,000 orang merupakan pekerja magang di perusahaan-perusahaan Jepang berbagai bidang. Antara lain otomotif, elektronik, pertanian, perikanan, konstruksi dan industri pengolahan.  Setelah kontrak mereka selama tiga tahun,  mereka akan kembali dan bekerja di Indonesia. Sebagian dari mereka mendirikan usaha dengan etos kerja, keahlian dan modal yang mereka kumpulkan selama menetap dan tinggal di Jepang.  "Kami berharap setiap peserta dapat mencapai impian mereka dan meraih masa depan yang cerah di masa depan dengan berbekal ilmu yang kami berikan," tutup Eko.

BNI Tokyo sendiri mulai beroperasi sebagai representative office pada 1 Desember 1959 dan pada tahun 1969 status kantor perwakilan Tokyo ditingkatkan menjadi kantor cabang. Dengan berubahnya status menjadi Kantor Cabang, BNI Tokyo dapat memberikan layanan jasa dan produk perbankan.
        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×