Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Sektor fotografi masih menjadi kontributor pendapatan terbesar PT Fuji Film Indonesia Maklum saja, Fuji Film memang sejak awal lahir melalui bisnis fotografi baik itu penjualan kamera atau cetak foto.
Josef T Kuntjoro, GM Photo Imaging Division PT Fuji Film Indonesia mengatakan, saat ini kontribusi dari lini usaha yang ditangani olehnya memberikan kontribusi 25% dari total pendapatan. Lini yang dipegangnya adalah terkait dengan penjualan kertas foto dan gerai cetak foto.
"Sedangkan yang terbesar masih dipegang penjualan kamera yang bisa 50% dari total penjualan," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/7).
Kendati demikian, perusahaan ini juga terus melakukan inovasi dan pengembangan bisnis. Salah satunya adalah dengan segmen industrial product yang baru diperkenalkan pada tahun lalu. Nantinya, lini bisnis tersebut akan bergerak pada pemeliharaan mesin jet, industri otomotif, maupun pengetesan struktur bangunan.
Ario Sasono, Manager Industrial Product Division PT Fuji Film Indonesia mengatakan, produk industrial yang baru diperkenalkan Fuji Film memiliki konsep yang sama dengan mesin rontgen. Bedanya, hanya pada objek penerapan karena rontgen digunakan untuk manusia, sedangkan produknya digunakan untuk material.
"Kalau di industri aviasi itu bisa diterapkan seperti kontruksi landing, turbin atau komponen sayap pesawat," kata Ario.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki produk film pengukur yang sensitif sentuhan untuk inspeksi visual distribusi tekanan dan panas. "Kami sudah mulai ke arah situ, kalau di Indonesia kan Fuji Film selalu indetik dengan kamera dan foto. Jadi diversifikasi yang dilakukan sudah sampai healthcare dan skin care serta industrial," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
