Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) meluncurkan produk non alkohol terbaru. Ini merupakan strategi perusahaan untuk menghadapi kendala pelarangan penjualan minuman bir di minimarket.
Bambang Britono, Direktur Hubungan Korporasi PT Multi Bintang Indonesia Tbk mengatakan, beleid yang mengatur penjualan minuman alkohol sempat menggerus penjualan.
Untuk menghadapi aturan yang membelenggu, inovasi jadi kunci strategi MLBI. Itu sebabnya, bulan September ini, perusahaan meluncurkan produk Bintang Maxx 0.0. Produk ini melengkapi produk non alkohol lainnya yang sudah ada yaitu Bintang Radler (Lemon) 0.0, Bintang Zero 0.0, GreenSands (LimeLychee, LimeApple, LemonGrape), dan Fayrouz (Pineapple & Pear).
"Produk baru diproduksi di pabrik bebas alkohol di Sampang Agung dan sudah dijual secara nasional dua minggu lalu," kata Bambang usai Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (23/9).
Bambang mengakui, dengan produk 0.0, Multibintang memiliki kategori baru dalam segmen penjualan selain alkohol dan non alkohol yakni segmen 0.0%. Namun, Bambang belum bisa menargetkan angka penjualan produk baru tersebut. "Produk non alkohol belum bisa sampai 50% dari total penjualan karena butuh waktu membangun brand awareness," tuturnya.
Dari segi persaingan, lanjut Bambang, Multibintang masuk ke pasar yang lebih besarĀ daripada alkohol. Oleh karena itu, tidak bisa menargetkan sebesar alkohol. "Namun kita lihat ceruk pasar dan blindspot yang ada," kata Bambang.
Perusahaan sudah memiliki dua pabrik minuman beralkohol di Sampang Agung dan Tangerang. Sementara jumlah pabrik minuman non alkohol cuma ada di Sampang Agung. Kapasitas produksi pabrik itu 500.000 hektoliter per tahun.
Pada semester I 2016, MLBI berhasil membukukan penjualan mencapai Rp 1,53 triliun, naik 44,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan lokal dan ekspor meningkat jadi masing-masing Rp 1,5 triliun dan Rp 29 miliar. Minuman alkohol berkontribusi 87% dan minuman non-alkohol menyumbang 13% dari total pendapatan.
Sementara laba bersih semester pertama tahun ini sebanyak Rp 446 miliar. Pencapaian itu melonjak 59% dari semester satu tahun lalu senilai Rp 179 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News