kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunung Steel Group patok pertumbuhan 6%-7% di 2018


Minggu, 28 Januari 2018 / 16:07 WIB
Gunung Steel Group patok pertumbuhan 6%-7% di 2018
ILUSTRASI. Ilustrasi manufaktur besi dan baja


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek infrastruktur masih menjadi motor utama pendorong bisnis produsen baja, tak terkecuali Gunung Steel Group. Meski permintaan akan baja diperkirakan naik, harga bahan baku yang melambung dapat mengganjal bisnis baja tersebut.

"Saat ini saja, harga bahan baku sudah naik hampir 14,45% dibandingkan tahun lalu," ujat Kodrat Setiawan, Consumer Relations PT Gunung Garuda subsidiari dari Gunung Steel Group, kepada KONTAN (28/1). Kenaikan ongkos produksi menyebabkan harga produk baja mengalami kenaikan.

Sementara, pemesanan baja sudah jauh hari terjadi sebelum ada kenaikan harga bahan baku tersebut. "Karena itu banyak renegoisasi proyek yang dilakukan," kata Kodrat.

Meski demikian, Gunung Steel Group masih optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan bisnis di tahun ini. Menurut Kodrat, biasanya produsen baja menargetkan pertumbuhan selaras dengan pertumbuhan makro ekonomi nasional, hanya saja ditambah persentase sekitar 1%-2%.

Jika perekonomian makro Indonesia tumbuh di kisaran 5% tahun ini, maka Gunung Steel Group mematok pencapaian bisnisnya naik 6%-7%. Adapun sepanjang 2017, perseroan mengaku tetap tumbuh, sayangnya Kodrat enggan membeberkan raihan pertumbuhan tersebut.

Tantangan berbisnis bagi Gunung Steel Group tahun ini selain harga bahan baku ialah maraknya produk impor baja. "Impor banyak karena demand-nya yang banyak dan pembeli minta yang murah," beber Kodrat.

Oleh karenanya, perseroan berharap agar proyek pengerjaan yang menggunakan baja, khususnya proyek pemerintah dapar menerapkan prinsip kandungan lokal (TKDN) dalam pemakaian materialnya. Sehingga produk baja nasional dapat diserap.

Selain pasar domestik, Gunung Garuda Steel juga menjual baja di pasar luar negeri. Setidaknya 500 ton baja setiap bulannya di ekspor ke berbagai negara seperti New Zealand, Australia dan negara Asia Pasifik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×