kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Kendaraan Terminal gandeng Pelindo IV operasikan terminal timur Indonesia


Senin, 16 Juli 2018 / 09:40 WIB
Indonesia Kendaraan Terminal gandeng Pelindo IV operasikan terminal timur Indonesia
ILUSTRASI. Deretan Mobil di Pelabuhan Indonesia Kendaraan Terminal


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) memperluas jangkauannya ke timur Indonesia. Perusahaan pada pekan lalu menandatangani kesepakatan bersama (MoU) tentang Pengoperasian Car Terminal di Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Samarinda dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).

Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono berharap, kerja sama ini bisa merealisasikan potensi bisnis penyediaan jasa pengelolaan terminal kendaraan bertaraf internasional. Khususnya penanganan bongkar muat kendaraan, alat berat, sparepart dan lainnya di Indonesia Timur.

Kerja sama Indonesia Kendaraan Terminal dengan Pelindo IV di kawasan timur kemungkinan akan berkembang. Pelabuhan Makasar dan Pelabuhan Samarinda menjadi awal kerja sama lantaran dinilai sebagai lokasi yang sangat strategis terletak dalam jalur pelayaran internasional dengan salah satu rute tersibuk di wilayah Indonesia Timur.

Saat ini, dua kawasan tersebut telah dikembangkan sebagai kawasan industri, transhipment dan daerah pariwisata. Kebutuhan konsumsi otomotif dan alat-alat berat dipastikan melalui Pelabuhan Makassar dan Samarinda ini.

"Untuk itu penyediaan Terminal khusus kendaraan akan menjadi keharusan dalam menunjang kelancaran pelayanan kepelabuhan secara umum," jelas Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelindo IV Farid Padang pada rilisnya, Jumat (13/7).

Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung menyampaikan prospek bisnis terminal kendaraan cukup cerah dikarenakan wilayah Pelindo IV meliputi lebih dari 50% wilayah Indonesia yang mengoperasikan 24 cabang pelabuhan.

Potensi bongkar muat alat berat di wilayah Sulawesi dan Kalimantan juga dinilainya cukup tinggi dikarenakan sedang berkembangnya industri tambang dan industri lainnya. "Dalam waktu dekat diharapkan dapat menghadirkan Direct Shipment untuk impor kendaraan dan alat berat sehingga dapat menekan harga jual di kawasan Indonesia Timur," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×