kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri otomotif Indonesia sulit salip Thailand


Selasa, 02 Mei 2017 / 11:18 WIB
Industri otomotif Indonesia sulit salip Thailand


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indonesia masih menjadi pasar mobil terbesar di Asia Tenggara. Sampai Februari 2017, penjualan mobil di Indonesia tercatat 181.044 unit, 35% dari total penjualan mobil Asean yang sebanyak 507.072 unit.

Indonesia diproyeksikan masih menjadi memimpin pasar mobil di Asia Tenggara. Indonesia mulai diperhitungkan. Maka, pusat produksi otomotif banyak di Indonesia, kata Johnny Darmawan, pengamat otomotif, kepada KONTAN, Jumat (28/4).

Yang perlu menjadi perhatian adalah, ekosistem industri pendukung otomotif. Apa gunanya banyak industri otomotif tapi bahan baku dan komponen masih impor. Bisnis pendukung yang dibutuhkan mulai dari bahan baku baja, plastik (petrokimia), karet, dan komponen lainnya.

Jika ekosistem industri otomotif tercipta, barulah Indonesia berpeluang menjadi produsen mobil terbesar Asean. Tahun lalu, produksi mobil di Indonesia 1,1 juta unit, tertinggal dari Thailand yang memproduksi 1,9 juta unit. Meski tertinggal, pertumbuhan produksi mobil Indonesia naik 13% menjadi 207.886 unit. Sementara Thailand turun 2,3% ke 306.757 unit. Potensi pasar tak cukup, Thailand unggul karena industri komponennya hidup," katanya.

Terkait ketertinggalan produksi mobil Indonesia hal tersebut karena pemerintah Indonesia telat mengeksekusi kebijakan industri otomotif. Berbeda dengan Thailand, yang lebih dulu membuat konsep basis produksi mobil

Thailand memiliki 2.400 titik produksi komponen otomotif, sementara Indonesia hanya 700 titik. Agar berkembang, perlu pengembangan industri komponen dan bahan baku petrokimia serta baja khusus otomotif.

Salah satu merek mobil yang menatap positif pasar mobil Indonesia adalah Mitsubishi, yang baru menambah kapasitas produksi di pabrik barunya. Selain melihat peluang domestik, Mitsubishi memperbesar produksi mobil di Indonesia untuk ekspor.

Imam Choeru Cahya, Head of MMC Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia menargetkan, dari target produksi 80.000 unit mobil kompak XM Concept, mengekspor 20.000 unit. Ekspor sekitar Asean dulu, kata Imam ke KONTAN, Sabtu (29/4).

Di skala regional kawasan Asia, industri otomotif Indonesia juga ketinggalan dengan India. Kapasitas produksi mobil India tahun lalu 2,4 juta unit. Bahkan, penjualannya mencapai 2 juta unit. India juga rajin ekspor termasuk ke Indonesia. Beberapa merek mobil India yang ekspor completely built up (CBU) ke Indonesia adalah Tata Motors.

Juga ada varian mobil impor Thailand. Terbaru, city car Suzuki Ignis yang baru diluncurkan pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×