kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri petrokimia diprediksi tumbuh 8,5% di 2012


Jumat, 04 November 2011 / 15:01 WIB
Industri petrokimia diprediksi tumbuh 8,5% di 2012
ILUSTRASI. Pala


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Industri petrokimia diprediksi dapat tumbuh berkisar 8% - 8,5% di 2012. Pasalnya, ada beberapa investasi yang rencananya direalisasikan pada tahun depan.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menuturkan, petrokimia mungkin bisa bertumbuh pada kisaran tersebut, jika semua proyek yang direncanakan di 2012 bisa terealisasi. Beberapa proyek petrokimia memang sedang menjalani proses untuk direlisasikan rencana investasinya, misalnya, pengadaan lahan, pemilihan lokasi, pencarian gas, hingga ada yang siap membangun pabriknya.

Proyek itu antara lain, rencana investasi senilai US$ 5 miliar milik Honam Petrochemical. Anak perusahaan Lotte Group itu sedang mengupayakan pengadaan lahan yang dimiliki PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Proyek selanjutnya milik produsen Caprolactam asal Jerman yang akan menggandeng pengusaha lokal untuk memproduksi serat ban. Investor itu telah menyelesaikan studi kelayakan, tapi masih belum menemukan lokasi pabrik yang dekat sumber amonia.

Di samping kedua rencana itu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah siap membangun pabrik butadiene di Banten. Perusahaan yang menggelontorkan dana sekitar US$ 150 juta itu, siap memasang tiang pancang pada akhir November 2011. Bahkan, perusahaan ini meningkatkan kapasitas produksi pabrik polypropilene dari 320.000 ton menjadi 480.000 ton per tahun.

Corporate Secretary PT Chandra Asri Tbk Suhatmiyarso meyakini, pertumbuhan produksi perusahaannya di tahun depan bakal jauh lebih bagus ketimbang tahun ini.

Pada pertengahan 2011 pernah disebut adanya perlambatan industri petrokimia yang dipicu kenaikan harga minyak mentah dunia. "Proyeksi tahun depan lebih bagus. Diharapkan (tumbuh) 5%-10%, karena permintaan naik," imbuh Suhatmiyarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×