Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD) tetap optimistis bisnis yang dijalaninya akan membaik, padahal saat ini kondisi properti khususnya perkantoran dan pusat perbelanjaan masih oversupply. Perusahaan yang ini memiliki bisnis perhotelan, real estate, jasa telekomunikasi dan jasa manajemen hotel.
Hendi Lukman, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan JIHD menyampaikan, tahun lalu tingkat okupansi hotel miliknya berada di level 60%. Hal ini karena adanya pengaruh dari faktor eksternal yang membuat tingkat okupansi sedikit mengalami tekanan.
“Tahun 2017 mengalami perlambatan karena faktor eksternal dan ada dampak dari kebijakan pemerintah untuk menghemat anggaran di hotel. Itu jelas mempengaruhi kami karena Borobudur dan hotel kami lokasinya kan startegis,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/6).
Ia mengatakan bahwa saat ini memang industri properti mengalami perlambatan karena segmen perkantoran dan mal sudah oversupply. Selain itu juga terjadi perubahan pola belanja yang membuat tingkat hunian gedung mengalami tekanan.
Namun sejauh ini perusahaan belum terlalu terdampak. Sebab saat ini properti yang dimiliki perusahaan terletak di kawasan premium seperti Sudirman Central Business District (SCBD) yang memang lokasinya sangat strategis.
“Overall tahun kemarin okupansi sedikit slowing down karena persaingan, tetapi kami berharap positif tahun ini dengan adanya Asian Games dan upaya pemerintah untuk menstimulus (ekonomi). Itu kami optimis tahun ini dan tahun-tahun berikutnya,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
