kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaya Agra naikkan kapasitas produksi CPO dan karet


Senin, 12 November 2012 / 16:45 WIB
Jaya Agra naikkan kapasitas produksi CPO dan karet
ILUSTRASI. Nasabah BCA bertransaksi menggunakan aplikasi Wealth Management (WELMA). WELMA merupakan aplikasi mobile Wealth Management dari BCA yang digunakan untuk transaksi (jual-beli) produk investasi seperti reksadana, obligasi dan edukasi asuransi.


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) mematok produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 7.100 ton dan produksi karet sebesar 4.900 ton pada kuartal IV / 2012.

Hingga kuartal III/2012, emiten berkode JAWA ini memproduksi CPO sebesar 30.100 ton. Pada kuartal IV (Oktober-November) 2012, Jaya Agra berambisi untuk menaikkan produksi 7.100 ton. Sehingga produksi CPO pada akhir tahun menjadi 37.200 ton. Kemudian hingga akhir tahun, Jaya Agra mematok target produksi karet sebesar 13.200 ton. Sedangkan realisasi produksi karet pada kuartal III/2012 sebesar 8.300 ton. 

Direktur Keuangan JAWA, Bambang S. Ibrahim mengatakan meski masih estimasi, dirinya optimis mampu meraup target tersebut. "Curah hujan sudah membaik dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Ibrahim saat dihubungi, Senin (12/11).

Jaya Agra optimistis dapat mencapai incaran produksi CPO dan karet lantaran melihat jumlah produksi TBS yang membubung naik. Jaya Agra mengharapkan mampu mencapai produksi tandan buah segar (tbs) sebesar 166.575 ton hingga akhir tahun.  Sedangkan realisasi produksi tbs pada kuartal III 2012 sebesar 99.300 ton. Dengan demikian, pada kuartal IV 2012, Jaya Agra harus memproduksi tbs sebanyak 67.275 ton. 

Untuk mendukung kinerja, Jaya Agra Wattie telah kembali merealisasikan penanaman baru karet dan kelapa sawit pada awal November ini. Namun, Bambang pesimis bila target penanaman karet seluas 4.500 ha di tahun ini bakal tercapai.  "Walaupun sudah mulai tanam lagi, tapi kami rasa tidak akan tercapai 4.500 ha karena jadwal penanaman baru sedikit terlambat," terang dia. 

Perseroan mengincar pendapatan Rp 830 miliar dengan laba bersih Rp 187 miliar di tahun 2012. Pada periode Januari-September ini, JAWA membukukan penjualan Rp 517,26 miliar atau naik tipis 2,99% dibanding kuartal III 2011 sebesar Rp 502,25 miliar. Sebaliknya, laba bersih yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk justru merosot 23,59% menjadi Rp 117,62 miliar, sedangkan di sembilan bulan lalu tercatat  Rp 152,45 miliar.

Bambang menuturkan, pada kuartal III/2012 secara year on year harga rata-rata karet mengalami penurunan menjadi Rp 31.000 per kilogram (kg) dibandingkan September tahun lalu Rp42.000 per kg. Sedangkan untuk CPO sendiri stagnan di harga Rp 7.700 per kg. Namun sayangnya, dia masih enggan untuk mengungkapkan berapa kisaran harga CPO dan Karet produksinya pada akhir tahun.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, perseroan akan membangun pabrik kelapa sawit berkapasitas 95 ton per jam senilai Rp 135 miliar. Untuk pabrik karet rumahan berkapasitas 3 ton per jam di Kalimantan Selatan senilai Rp 46 miliar. Selain itu, perseroan juga membangun pabrik karet lembaran di Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing senilai Rp 8 miliar. Perseroan juga berencana mengakuisisi lahan 15.000 ha di Kalimantan.

Dalam beberapa tahun mendatang, JAWA menganggarkan investasi Rp 1,8 triliun, termasuk belanja modal 2012 senilai Rp 490 miliar. Investasi ini didanai dari sisa hasil initial public offering (IPO) tahun lalu sebesar 462,8 miliar rupiah. Belanja modal ini akan digunakan sebesar 58% untuk kebutuhan penanaman baru karet dan kelapa sawit, 6% untuk akuisisi lahan baru dan sisanya untuk pembangunan pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×