kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Mitra Keluarga (MIKA) disokong penjualan obat dan pasien asuransi swasta


Senin, 19 Agustus 2019 / 15:44 WIB
Kinerja Mitra Keluarga (MIKA) disokong penjualan obat dan pasien asuransi swasta
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) pada semester I-2019 mencatat hasil cukup memuaskan. Menilik laporan keuangan MIKA semester I 2019, total pendapatan konsolidasi perseroan meningkat 16,0% di angka Rp 1,584 triliun dari Rp 1,366 triliun pada periode tahun lalu.

Pendapatan tersebut secara dominan disokong oleh penjualan obat dan perlengkapan medis sebesar 46%, layanan penunjang medis sebesar 22%, akomodasi rawat inap sebesar 12%, ruang operasi 6% dan lainnya 12%.

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) tambah empat rumah sakit tahun ini

Adapun pasien dengan asuransi swasta dan perusahaan turut menyumbang pendapatan sebesar 45% terhadap pemasukan MIKA pada enam bulan pertama 2019.

"Asuransi seperti Prudential dan Astrabuana, misalnya, menjadi partner kami sekaligus penyumbang revenue tertinggi bagi perusahaan. Sementara pasien golongan jaminan pribadi, menempati porsi 42%, sisanya sebesar 13% merupakan pasien yang dijamin JKN seperti BPJS," ungkap Joyce V Handayani, Direktur MIKA dalam Public Expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/8).

Joyce menambahkan, dalam satu tahun belakangan, pendapatan perseroan dari ceruk pasien dengan jaminan JKN telah bertumbuh sebesar 13%-14%. Dirinya memproyeksi pertumbuhan pendapatan dari pasien JKN masih stabil ke depannya di kisaran 13%.

Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) tak hitung kerugian akibat listrik padam

Sementara itu, pendapatan rawat inap juga meningkat 16,6% di angka Rp 996 miliar dari Rp 855 miliar. Senada, pendapatan rawat jalan terkerek 15,0% dari Rp 511 miliar ke angka Rp 588 miliar pada 2019 semester I.

"Ini dikarenakan pada periode Januari - April 2019, terdapat adanya wabah demam berdarah. Selain itu, adanya kontribusi rumah sakit baru yang sudah dapat perform. Lalu adanya pertumbuhan pasien yang dijamin JKN," tambah Aditya Widjadja, Investor Relation MIKA, Senin (19/8).

Sementara itu, laba perusahaan yang dapat dibagi kepada entitas induk juga meningkat 11,9% senilai Rp 359,19 miliar dari Rp 320,72 miliar.

Nilai ekuitas, liabilitas, dan aset MIKA ikut meningkat masing-masing 5,52% di nilai Rp 4,695 triliun, 11,69% di angka Rp 724,261 miliar, dan 6,29% do angka Rp 5,409 triliun dari Rp 5,089 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×