kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konversi hutan produksi jadi hutan alam berdampak ke turunnya bahan baku industri


Kamis, 11 Januari 2018 / 21:30 WIB
Konversi hutan produksi jadi hutan alam berdampak ke turunnya bahan baku industri
ILUSTRASI. Kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikuasai APRIL Group


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini perlindungan lahan gambut terus dilakukan. Salah satu penerapan kebijakan perlindungan ekosistem gambut adalah mengonversi hutan produksi menjadi hutan alam seluas 518.418 ha yang berlangsung mulai tahun 2017-2026, yang didapatkan dari 31 perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) berada pada fungsi lindung gambut.

Menanggapi hal ini, Guru Besar IPB Basuki Sumawinata mengatakan bahwa pengurangan lahan produksi ini bisa menurunkan bahan baku industri kertas. Padahal dia memperkirakan, perusahaan HTI yang berada di lahan gambut hanya sekitar 2 juta hektare.

"Kalau memang betul-betul distop maka akan kekurangan bahan baku. Memang akan ada swap lahan tetapi kan itu membutuhkan waktu dan dana investasi yang besar," ujar Basuki kepada KONTAN, Kamis (11/1).

Secara sederhana, Basuki menjelaskan bahwa 1.000 ha lahan dapat menghasilkan 100.000 ton kayu, di mana bila diolah menjadi pulp terdapat 20.000 ton. Sementara, industri pun membutuhkan bahan baku yang besar. Dia mengatakan, industri akan kehilangan bahan baku yang sangat besar apabila lahan seluas 500.000 ha diubah menjadi hutan alam.

Nantinya, bila industri kekurangan bahan baku maka solusinya adalah menurunkan jumlah produksi atau mengimpor bahan baku kertas. "Kalau bahan baku kurang, solusinya impor, kalau impor akan menyenangkan negara lain," jelas Basuki.

Meski begitu, Basuki pun menilai bila pemerintah tetap menjalankan kebijakan ini maka sudah ada perhitungan yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×