kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memiliki potensi besar, Menteri BUMN ingatkan Indonesia jangan jadi pangsa pasar saja


Jumat, 26 Maret 2021 / 21:06 WIB
Memiliki potensi besar, Menteri BUMN ingatkan Indonesia jangan jadi pangsa pasar saja
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya potensi besar, Menteri BUMN Erick Thohir tidak ingin Indonesia hanya dijadikan market atau pangsa pasar, termasuk di industri perbateraian global. Apalagi, dia menekankan kalau Indonesia memiliki potensi yang signifikan untuk mengembangkan ekosistem industri kendaraan bermotor listrik dan baterai listrik. 

Di sektor hulu, Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar di dunia dengan porsi cadangan sebesar 24% dari total cadangan nikel dunia. 

Sedangkan di hilir, Indonesia berpotensi memiliki pangsa pasar produksi dan penjualan kendaraan jenis bermotor untuk roda dua dan empat yang sangat besar dengan potensi 8,8 juta unit untuk kendaraan roda dua dan 2 juta unit untuk kendaraan roda empat pada tahun 2025. Dengan keunggulan rantai pasokan yang kompetitif, setidaknya 35% komponen EV bisa berasal dari lokal.

"Jika selama ini kita selalu terlambat, untuk electric vehacle (EV) kita enggak mau kalah. Meskipun (holding BUMN baterai) baru di atas kertas, implementasinya nanti terbukti di 2022-2023 lewat produksi sendiri," ungkap Erick dalam konferensi pers Jumat (26/3). 

Dengan dibentuknya Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai holding untuk mengelola ekosistem industri baterai, khususnya bagi kendaraan bermotor listrik atau Electric Vehicle (EV), harapannya Indonesia bisa menjadi leading sector. Adapun holding BUMN Baterai terdiri dari PT Aneka Tambang (Antam), PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan juga Mining and Industry Indonesia (MIND ID). 

Di samping itu, pemerintah juga menggandeng perusahaan global CATL dan LG Chem sebagai mitra kerjasamanya. Proyek holding senilai US$ 17 miliar tersebut juga masih membuka ruang untuk kerjasama dengan negara lainnya. Adapun untuk struktur kemitraan saat ini masih dalam pembahasan, dimana harapannya hulu bisa menjadi mayoritas dengan komposisi kepemilikan sekitar 51%.

Baca Juga: Sudah ada CATL dan LG Chem, holding BUMN baterai tetap jajaki mitra untuk kerja sama

Lewat holding, IBC nantinya mampu memproduksi baterai mobil, juga baterai motor dan stabilitator. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan kapasitas produksi baterai 140 Gigawatt hour (GWh) di 2030, dimana sekitar 50 GWh akan di ekspor. 

Sedangkan untuk estimasi produksi baterai motor di 2030 mencapai 10 juta, sedangkan untuk baterai kendaraan roda empat atau mobil sekitar 2 juta. Dimana, sekitar 70% produksi baterai nantinya akan dilakukan di Indonesia, dengan harapan produksi 70% hulu tersebut bisa dibawa juga ke hilir. 

"Tahap pertama bagaimana memproduksi 10 GWh - 30 GWh. Perkembangan nanti, dengan jumlah mitra yang dimiliki, maka produksi bisa terus ditingkatkan," ujar Pahala.

Selain itu, untuk mendorong ekosistem berkelanjutan, Pertamina bersama dengan PLN terus berinovasi dalam menyediakan fasilitas pengisian daya atau charging untuk kendaraan listrik, termasuk di SPBU milik Pertamina. 

Sedangkan dari PLN, sudah menyiapkan skema model bisnis stasiun pengisian daya listrik baik di rumah maupun di luar rumah. Bahkan, pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya di malam hari bisa mendapat potongan harga atau diskon 30% dari tarif listrik rumah tangga.

"Kita menyadari ada dua kekuatan bangsa yang belum kita ambil posisi yakni market besar dan sumber daya yang besar. Ini bisa jadi nilai ekonomi, value added pertumbuhan ekonomi. Jadi tidak hanya bangun pabrik dan turunannya, eksosistem juga jalan," ujar Erick.

Selanjutnya: Erick Thohir bentuk Indonesia Battery Corporation (IBC), produksi 140 GWh di 2030

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×